8 Cara Diet Sehat Tanpa Tersiksa, BB Turun dan Nyaman Dijalani Setiap Hari

Regitha Mandasari Putri Suryana | Beautynesia
Selasa, 14 Oct 2025 05:00 WIB
7. Meal Prep
Meal prep/ Foto : Freepik/ Freepik

Banyak orang menganggap diet itu menyiksa, harus menahan lapar, tidak boleh makan makanan favorit, sampai merasa bersalah setiap kali ngemil. Akibatnya, banyak yang akhirnya stres dan berhenti di tengah jalan.

Padahal, diet sehat sebenarnya bukan soal menyiksa diri, tapi bagaimana kita bisa menjaga pola makan yang cocok dengan tubuh dan tetap bisa dijalani lama. Kalau caranya tepat, diet bisa terasa ringan, fleksibel, bahkan menyenangkan. Tubuh jadi lebih sehat, energi stabil, dan kamu tetap bisa menikmati makanan tanpa rasa bersalah.

Penasaran bagaimana caranya? Yuk, simak tips diet sehat tanpa tersiksa berikut ini!

1. Mindful Eating

Mindful eating/ Foto : Freepik/ Drazen zigic

Banyak orang diet terjebak pada hitung-hitungan kalori yang bikin stres, padahal kunci sebenarnya ada di mindful eating. Mindful eating mengajarkan kita untuk fokus penuh pada proses makan, merasakan aroma, tekstur, dan rasa dari setiap gigitan. Bahkan, kamu juga jadi lebih peka terhadap sinyal tubuh, seperti rasa kenyang alami. 

Hindari makan sambil nonton TV, scrolling media sosial, atau terlalu asyik ngobrol, karena distraksi ini bikin kamu makan berlebihan tanpa sadar. Dengan duduk tenang dan benar-benar memperhatikan apa yang kamu makan, tubuh akan lebih cepat merasa kenyang.

2. 80:20 Rule

80:20 rule/ Foto : Freepik/ Freepik

Diet ketat sering gagal karena terlalu ekstrem. Aturan 80:20 justru lebih realistis dan sustainable. Prinsip sederhananya 80% dari makanan harianmu diisi dengan makanan bernutrisi tinggi seperti, sayur, buah, whole grain, kacang-kacangan, dan protein tanpa lemak. Sisa 20% boleh kamu isi dengan makanan yang kamu suka, entah itu burger, bubble tea, atau dessert favorit.

Dengan pola ini, kamu tetap bisa menikmati “comfort food” tanpa rasa bersalah. Contohnya sarapan oatmeal dengan topping buah segar (80%), lalu malamnya bisa pesan pizza bareng teman (20%). Balance ini membuat diet lebih fleksibel, tidak bikin tersiksa, tapi tetap efektif menjaga berat badan.

3. High-Protein Smart Snack

High-protein smart snack/ Foto : Freepik/ Freepik

Ngemil sering jadi musuh terbesar saat diet. Tapi sebenarnya ngemil bisa jadi penyelamat, asalkan kamu pintar memilih. Camilan tinggi protein seperti greek yogurt, telur rebus, edamame, almond, atau protein bar bukan hanya enak, tapi juga memberi rasa kenyang lebih lama.

Protein membantu menstabilkan gula darah sehingga kamu tidak cepat lapar atau craving makanan manis berlebihan. Dibandingkan makan keripik yang bikin cepat lapar lagi, ngemil yogurt dengan granola dan madu bisa memberi energi tahan lama. 

4. Intermittent Fasting yang Realistis

Intermittent fasting yang realistis/ Foto : Freepik/ Drobotdean

Intermittent Fasting (IF) memang terbukti efektif, tapi sering gagal kalau dipaksakan. Kuncinya, pilih jadwal puasa yang sesuai dengan ritme hidupmu. Kalau kamu sering pulang kerja malam, mungkin metode 14:10 lebih cocok daripada 16:8.

Jangan lupa, saat jendela makan pastikan tetap isi dengan makanan bergizi, bukan junk food. IF yang dilakukan dengan realistis bisa membantu tubuh membakar lemak lebih efisien, mengontrol hormon lapar, bahkan meningkatkan fokus.

Contoh nyata, sarapan digeser jadi jam 11 siang, makan terakhir jam 7 malam. Tubuhmu akan terbiasa, tanpa merasa tersiksa karena harus menahan lapar di jam kerja.

5. Minuman Sehat

Minuman sehat/ Foto : Freepik/Bublikhaus

Dehidrasi sering disalahartikan sebagai rasa lapar. Jadi, sebelum menyalahkan diet, cek dulu, cukup minum air atau belum? Supaya nggak bosan, ubah minum air jadi semacam “game”.

Misalnya, bikin infused water dengan lemon, timun, atau berry agar lebih segar. Atau pakai tumbler estetik yang bikin kamu lebih semangat minum. Targetkan 2–3 liter sehari, dan gunakan aplikasi pengingat kalau perlu.

Air yang cukup tidak hanya bantu metabolisme, tapi juga bikin kulit glowing, pencernaan lancar, dan mood lebih stabil. Dengan trik ini, minum air jadi kebiasaan fun, bukan kewajiban membosankan.

6. Banyak Bergerak

Banyak bergerak/ Foto : Freepik/Prostooleh

Tidak semua orang suka nge-gym, dan itu wajar. Kuncinya bukan soal berapa kali ke gym, tapi seberapa aktif kamu bergerak sepanjang hari. Ubah mindset olahraga jadi “banyak bergerak”.

Contohnya, pilih naik tangga daripada lift, jalan kaki ke minimarket daripada naik motor, atau ikut dance challenge TikTok bareng teman. Bahkan, jalan kaki 30 menit sehari sudah cukup untuk meningkatkan metabolisme. Kalau olahraga jadi bagian natural dari gaya hidupmu, kamu tidak akan merasa terbebani, tapi justru menikmati prosesnya.

7. Meal Prep

Meal prep/ Foto : Freepik/ Freepik

Salah satu alasan orang gagal diet adalah bosan dengan menu itu-itu saja. Meal prep jadi solusinya! Luangkan waktu weekend untuk menyiapkan menu sehat seminggu ke depan. Simpan dalam wadah estetik, plating dengan cantik, bahkan hias sedikit biar mirip sajian cafe.

Visual yang menarik bikin makanan sehat terasa lebih menggoda, dan kamu lebih konsisten makan bersih. Contoh, overnight oats dengan topping buah berwarna-warni, atau grilled chicken dengan sayuran panggang. Diet pun terasa fun, bukan monoton.

8. Protein dan Fiber First Rule

Protein dan fiber first rule/ Foto : Freepik/ Freepik

Kalau lagi makan di resto atau kondangan, coba trik ini, selalu makan protein dan serat dulu sebelum menyentuh karbohidrat. Misalnya, mulai dengan ikan bakar atau salad, baru lanjut ke nasi.

Protein dan serat bikin kamu cepat kenyang, gula darah stabil, dan otomatis porsi karbo simpel jadi lebih sedikit. Strategi sederhana ini bisa menahan nafsu makan tanpa harus menahan diri keras-keras. Kamu tetap bisa makan enak, tapi lebih terkendali.

Itu dia beberapa cara diet sehat, ternyata diet tetap bisa menyenangkan tanpa menyiksa ya, jangan lupa dicoba!

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE