Bolehkah Penderita Diabetes Konsumsi Madu? Ini Kata Ahli...
Umumnya, orang yang menderita diabetes alias kencing manis dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Itu karena tubuh penderita diabetes tidak dapat menggunakan dan menyimpan energi (juga disebut glukosa atau gula) dari makanan secara efisien, sehingga berakibat pada tingginya kadar gula dalam darah.
Namun, bagaimana jika mereka ingin menikmati sedikit rasa manis? Bisakah madu menjadi alternatif pemanis yang lebih sehat daripada gula tebu?
Madu mungkin lebih baik untuk penderita diabetes dibandingkan pemanis lainnya. Meskipun madu memiliki beberapa manfaat kesehatan, madu tetap merupakan sumber gula dan karbohidrat sederhana yang berasal dari fruktosa dan glukosa. Baca terus artikel ini untuk cari tahu jawabannya!
Kandungan Madu
Kandungan Madu/Foto: Freepik.com/Racool_studio
Melansir WebMD, satu sendok makan madu (15 ml) memiliki:
- 64 kalori
- 17 gram gula
- 17 gram karbohidrat
- 0,06 gram protein
- 0,04 gram serat
Selain itu, madu juga mengandung sejumlah kecil antioksidan, vitamin, dan mineral seperti potasium, kalsium, seng, dan vitamin C.
Madu juga memiliki indeks glikemik (Glycemic Index/GI) yang lebih rendah dibandingkan gula tebu atau gula pasir. Indeks glikemik mengukur seberapa cepat karbohidrat meningkatkan kadar gula darah. Dibandingkan gula pasir yang memiliki nilai GI 80, rata-rata nilai GI madu adalah 50, yang artinya tidak menyebabkan glukosa naik secepat gula pasir.
Manfaat Madu bagi Penderita Diabetes
Manfaat madu bagi penderita diabetes/Foto: Freepik.com/xb100
Dirangkum dari Verywell Health, beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa mengonsumsi madu dalam jumlah sedang sebenarnya memiliki beberapa manfaat bagi penderita diabetes.
1. Madu Dapat Meningkatkan Insulin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa madu meningkatkan kadar insulin, yang membantu mengontrol gula darah.
2. Madu Meningkatkan Kadar C-Peptide
Dalam sebuah penelitian kecil terhadap penderita diabetes tipe 1 dan tanpa diabetes, para peneliti menemukan bahwa madu meningkatkan kadar C-peptide peserta penelitian. C-peptide adalah zat yang dibuat dan dilepaskan oleh pankreas, bersama dengan insulin.
Dengan kata lain, peningkatan kadar C-peptide menunjukkan bahwa tubuh memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.
3. Madu Dapat Mengontrol Kadar Kolesterol
Para peneliti di Universitas Toronto menemukan bahwa madu mentah memiliki sejumlah efek menguntungkan bagi penderita diabetes, termasuk menstabilkan gula darah serta menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
4. Madu Kaya akan Antioksidan
Glukosa tinggi memicu stres oksidatif, di mana terdapat terlalu banyak radikal bebas yang merusak dalam tubuh. Pada perkembangannya, stres oksidatif tersebut dapat mencetus beberapa penyakit komplikasi diabetes, seperti penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, dan gangguan sistem saraf.
Madu merupakan sumber antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari stres oksidatif. Para peneliti pun menemukan bahwa sifat antioksidan pada madu berpotensi mencegah kerusakan oksidatif pada otak, jantung, dan berbagai organ lainnya.
5. Madu Menyehatkan Pencernaan
Madu mengandung prebiotik yang memberi nutrisi pada bakteri baik yang hidup di usus. Bakteri ini penting untuk pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.
Bolehkah Makan Madu Jika Menderita Diabetes?
Madu bagi penderita diabetes/Foto: Freepik.com/KamranAydinov
Mengutip GoodRx Health, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, madu umumnya aman bagi penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah terkontrol dengan baik. Jadi, tidak apa-apa memakannya dalam jumlah kecil sebagai bagian dari pola makan sehat.
“Konsumsi dalam jumlah kecil dengan pemantauan kadar gula darah yang cermat adalah kuncinya”, kata Dr Priyamvada Tyagi, ahli endokrin di Max Super Speciality Hospital, New Delhi, kepada Times of India.
Meski begitu, produk lebah ini masih merupakan gula dan karbohidrat yang mampu meningkatkan kadar gula darah. Jadi, meskipun madu mungkin memiliki efek glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula pasir, namun penderita diabetes tetap tidak boleh memakannya terlalu sering atau berlebihan.
Madu memiliki rasa yang lebih dalam dan manis dibandingkan gula pasir. Jika kamu ingin menggunakan madu sebagai pengganti gula pasir, gunakanlah takaran yang lebih sedikit.
Perhatikan pula pemilihan madu murni/mentah dan asli, bukan madu palsu yang dicampur gula. Tak sedikit madu yang beredar di pasaran mengandung tambahan gula dan sebaiknya dihindari. Di sisi lain, tetap jaga jumlah konsumsi karbohidrat dan serat untuk membantu mempertahankan kadar gula darah tetap stabil.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!