Miris! Siswa Kelas 5 SD Sudah Harus Cuci Darah, Ternyata Kebiasaan Ini Jadi Penyebabnya
Cuci darah merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyaring darah sebagaimana fungsi ginjal. Jika ginjal sudah tidak dapat berfungsi seperti seharusnya, maka cuci darah harus dilakukan secara rutin.
Sayangnya, kini mereka yang melakukan prosedur cuci darah berusia semakin muda. Diceritakan oleh anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Netty Prasetiyani bahwa ia menemukan sejumlah anak muda yang terpaksa melakukan prosedur ini lantaran kebiasaan konsumsi makanan dan minuman dengan tambahan pemanis tinggi.
"Saya baru saja mengalami keprihatinan. Salah satu anak TA (Tenaga Ahli) saya berusia 23 tahun harus cuci darah karena kebiasaan mengonsumsi makanan yang bisa dibeli secara online," katanya saat rapat rapat Komisi IX DPR RI, Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/3). "Anak-anak kita itu paling senang kalau dapat promo bayar pakai aplikasi tertentu, nanti dapat minuman berpemanis".
Siswa SD yang Harus Cuci Darah
Ilustrasi cuci darah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/saengsuriya13
Minuman berpemanis lengkap dengan iklan luar biasa seolah tak ada dampak buat kesehatan juga mengundang daya tarik anak-anak. Netty juga menemukan siswa kelas 5 SD di Karawang, Jawa Barat, yang diwajibkan prosedur cuci darah. "Pak menteri, ada anak kelas 5 SD sudah harus bolak-balik dari Karawang ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) untuk cuci darah," tutur Netty.
Ia kemudian menjelaskan penyebabnya adalah kebiasaan anak mengonsumsi teh dengan kandungan gula tinggi. Bersama dengan itu, ia juga menyoroti perkembangan industri makanan dan minuman yang tidak dibarengi kewaspadaan terhadap risiko pemanis buatan terhadap kesehatan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Â