Perempuan Cenderung Lebih Sering Terserang Migrain, Ini Alasannya!
Satu dari empat perempuan pernah mengalami migrain dan sakit kepala. Kondisi ini mempengaruhi perempuan tiga kali lebih banyak daripada pria. Kok bisa ya, Beauties?
Sebelum kita bahas lebih lanjut, apakah Beauties tahu apa itu migrain? Migrain adalah sakit kepala hebat yang dapat berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Rasa sakit yang berdenyut biasanya dimulai di dahi, sisi kepala, atau di sekitar mata.
Hampir semua gerakan, aktivitas, cahaya terang, atau suara keras tampaknya membuat sakit kepala menjadi lebih buruk. Beberapa orang bahkan mengalami mual dan muntah selama terserang migrain.
Perempuan Cenderung Mengalami Migrain Lebih Sering Daripada Pria
![]() Migrain/ Foto: Pexels/ George Milton |
Nah, dalam beberapa dekade lalu, sakit kepala yang menyerang perempuan dikaitkan dengan ketidakmampuan mereka dalam mengatasi stres, tapi seiring berjalannya waktu, para ahli mengatakan bahwa migrain didasarkan secara biologis.
Saat perempuan memasuki masa pubertas dan kadar esterogen mereka meningkat, sebanyak 43% perempuan mengalami migrain dari 85% orang dengan diagnosis migrain kronis adalah perempuan.
Melansir Women’s Health, lebih dari setengah kondisi migrain pada perempuan terjadi tepat sebelum atau sekitar waktu menstruasi. Sebelum Beauties mendapatkan haid, kadar esterogen dan progesteron akan turun. Estrogen mengontrol sensasi rasa sakit dan penurunannya bisa dikaitkan dengan migrain menstruasi.
Diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Molecular Biosciences, Prof. Antonio Ferrer-Montiel dan tim ilmuwan dari Universitas Miguel Hernandez, Spanyol, menemukan bahwa perubahan kadar estrogen yang terjadi saat periode haid berarti sel saraf trigeminal yang mengirimkan informasi sensorik menjadi lebih sensitif terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar perempuan. Hal ini bisa menyebabkan mereka terserang migrain.
“Kami tidak mengetahui persis bagaimana otak migrain berbeda dengan otak non migrain, tapi saya pikir bahwa perbedaan spesifik jenis kelamin membuat otak perempuan lebih rentan terhadap rasa sakit daripada pria,” kata Inna Belfer, seorang ahli saraf dan ilmuwan di NIH's National Center for Complementary and Integrative Health, dilansir dari laman Forbes.
Dapatkan Pengobatan
![]() Obat/ Foto: Pexels/ Michelle Leman |
Migrain lebih dari sekadar sakit kepala yang parah. Perempuan melaporkan bahwa sakit kepala yang lebih buruk bahkan terjadi meskipun mereka sedang tidak haid. Kalau Beauties memiliki keluhan yang sama atau mengalami migrain yang lebih buruk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

