Perhatikan 7 Tanda Tubuh Kebanyakan Konsumsi Gula, Segera Kurangi!
Gula adalah sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Gula secara alami bisa didapat dari buah-buahan, tetapi gula tambahan juga kerap ditemukan pada aneka makanan dan minuman olahan seperti kue, kukis, permen, minuman ringan, dan minuman saset. Tidak ada salahnya menikmati camilan ini sesekali, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, gula justru dapat berakibat buruk bagi kesehatan
Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, batas aman konsumsi gula pada orang dewasa adalah 50 gram atau 4 sendok makan per hari. Di sisi lain, mengonsumsi terlalu banyak gula dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan kalau tubuh kamu kelebihan gula. Simak artikel berikut untuk info lengkapnya.
1. Kenaikan Berat Badan dan Sering Lapar
Kenaikan berat badan/Foto: Freepik.com/EyeEm
Bukan rahasia lagi bahwa gula mengandung banyak kalori. Namun, ada alasan lain mengapa gula membuat berat badanmu bertambah dengan cepat.
Jika kamu makan terlalu banyak gula, kamu akan terus menerus merasa lapar. Meskipun kamu makan lebih banyak, tubuh tetap merasa lapar karena sel-sel tidak mendapatkan glukosa yang cukup untuk energi.
“Gula meningkatkan kadar glukosa darah dalam jangka pendek, tetapi tidak memberikan efek kenyang yang bertahan lama karena kurangnya serat. Rasa cepat lapar yang membuat Anda makan terus-menerus pada akhirnya menyebabkan berat badan naik,” kata Dr. med. Lela Ahlemann, spesialis dermatologi, flebologi, proktologi, dan pengobatan gizi, dikutip dari Vogue.
2. Wajah Berjerawat dan Penuaan Dini
Wajah berjerawat karena kebanyakan gula/Foto: Freepik.com/Shaiith
Konsumsi gula berlebih juga bisa menyebabkan sederet masalah bagi kulit. Jika kamu berjuang melawan jerawat, kulit kusam, kerutan, dan masalah kulit lainnya, mungkin ada baiknya untuk mengurangi asupan gula.
Menurut Dr. Ahlemann, saat kamu makan makanan manis, kadar insulin ikut meningkat. Masalahnya, insulin dapat memengaruhi perkembangan jerawat dengan cara merangsang kelenjar minyak untuk menghasilkan sebum berlebih, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Selain itu, gula berlebih juga dapat merusak kolagen dan elastin di kulit yang menjaga kulitmu tetap kencang dan awet muda. Hasilnya? Kulitmu akan tampak keriput dan kendur.
3. Gampang Tersinggung
Perubahan suasana hati/Foto: Freepik.com/kues1
Bila kamu merasa murung, gelisah, atau mudah tersinggung, stres mungkin bukan satu-satunya alasan. Itu bisa jadi tanda bahwa kamu mengonsumsi terlalu banyak gula.
Camilan tinggi gula membuat kadar gula darah naik dan turun dengan cepat. Kondisi ini dapat mengakibatkan perubahan suasana hati yang cepat, termasuk memengaruhi kondisi mental.
Sebuah penelitian dalam jurnal Medical Hypotheses (2020) menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat memicu peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.
4. Mudah Lelah
Kelelahan/Foto: Freepik.com/Kamiphoto
Kelelahan menjadi salah satu gejala tubuh kelebihan gula yang paling umum. Kelebihan gula dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga merasa lelah sepanjang waktu, meski sudah beristirahat. Kelelahan atau lemah bisa terjadi karena sebagian besar makanan tinggi gula kekurangan nutrisi sebagai sumber energi.
5. Sulit Tidur
Sulit tidur/Foto: Freepik.com/amenic181
Mengonsumsi makanan manis, terutama di malam hari, dapat memicu lonjakan energi di saat tubuh seharusnya fokus untuk beristirahat. Akibatnya, kualitas tidurmu jadi terganggu karena otak yang terstimulasi. Studi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine (2016) juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi gula cenderung tidur kurang nyenyak dan menunjukkan kegelisahan yang lebih besar di malam hari.
“Mengonsumsi gula di malam hari akan membuat Anda terlalu bersemangat. Gula memberi Anda energi dan membuat Anda siap beraktivitas, tetapi bukan itu yang ingin kita lakukan di malam hari,” kata ahli gizi Alex Evans dalam The Guardian.
6. Keinginan Makan Manis Berlebih
Makanan manis/Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Tahukah kamu, gula memberikan efek kecanduan dengan meningkatkan dopamin, “hormon bahagia” pada otak. Itulah sebabnya kamu merasa sulit berhenti saat mengonsumsi makanan atau minuman manis, dan menimbulkan lingkaran setan. Gula meningkatkan dopamin, dan peningkatan dopamin dapat menambah keinginan untuk mengonsumsi gula, begitu seterusnya.
Dikutip dari Everyday Health, pakar nutrisi dari Lemond Nutrition di Texas, Keri Stoner-Davis, RDN punya cara untuk membantu mengurangi keinginan tersebut. Ia menyarankan untuk berfokus pada camilan yang berasal dari makanan asli dan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
7. Peradangan dan Melemahnya Sistem Imun
Kekebalan tubuh melemah/Foto: Freepik.com/freepik
Peradangan yang memengaruhi kulit, sendi, usus, dan otak merupakan salah satu efek samping dari pola makan yang mengandung gula tinggi.
Mengutip laman Sleep Doctor, gula dan karbohidrat olahan menyebabkan perubahan yang tidak sehat dan meningkatkan peradangan pada bakteri usus. Padahal, keseimbangan bakteri pada usus membantu mengatur sistem imun secara keseluruhan.
Pada akhirnya, kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu lebih rentan terhadap penyakit, misalnya pilek dan flu.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!