Tak Perlu Panik, Ini 4 Alasan Kesehatan Kenapa Sebaiknya Kamu Biasa Saja Saat Harga Minyak Naik

Cica Rahmania | Beautynesia
Selasa, 08 Feb 2022 18:30 WIB
Tak Perlu Panik, Ini 4 Alasan Kesehatan Kenapa Sebaiknya Kamu Biasa Saja Saat Harga Minyak Naik
Banyak studi mengemukakan tanpa makanan digoreng, kesehatanmu akan jauh lebih baik. Jadi, jangan takut harga minyak naik. (Foto: pexels.com/Kamaji Ogino)

Kenaikan harga minyak goreng sawit berdampak pada kelangkaan barang tersebut. Banyak orang, khususnya ibu rumah tangga, mengeluhkan hal tersebut. Pasalnya, makanan yang digoreng cukup menjadi primadona di Indonesia. Hampir semua masakan di Indonesia membutuhkan minyak untuk mengolahnya.

Mencoba melihat dari kacamata kesehatan, fakta lain mengatakan, minyak goreng yang selama ini jadi andalan banyak manusia untuk urusan memasak, banyak menimbulkan masalah. Dikutip dari Health Line, minyak yang dipanaskan akan menimbulkan lemak trans yang berujung pada pemicu beberapa penyakit.

Lebih lanjut, proses pemanasan mampu mengubah struktur kimia lemak. Efeknya, ketika dikonsumsi, maka membuatnya sulit untuk dipecah oleh tubuh, dan akhirnya dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan.

Minyak wijen yang menjadi alternatif minyak goreng untuk masakan.Ilustrasi minyak goreng. (Foto: freepik/jcomp)/ Foto: Anindya Milagsita

Setelah mengetahui fakta tersebut, seharusnya masyarakat tidak perlu panik ketika minyak goreng mengalami kelangkaan dan kenaikan harga, jika pada akhirnya hanya berakibat buruk pada kesehatan. Lantas, apa saja penyakit yang dikaitkan dengan lemak trans? Dihimpun dari Health Line, berikut ulasannya.

Penyakit Jantung

Dua penelitian observasional yang dipublikasikan di The United States National Library of Medicine menemukan bahwa semakin sering orang makan gorengan, semakin besar pula risiko terkena penyakit jantung. Gorengan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol HDL "baik" rendah dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Di sisi lain, risiko lebih rendah bisa didapat dengan makanan yang dipanggang. Sebuah studi mengungkapkan perempuan yang makan satu atau lebih porsi ikan goreng per minggu berisiko gagal jantung 48% lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 1-3 porsi per bulan.

Makanan yang harus dihindari penderita maag saat diet - Gorengan dan Makanan Berlemak/Foto: freepik.com/dashu83Ilustrasi gorengan. (Foto: freepik.com/dashu83) 

Namun, pemakan buah dan sayuran secara intens memiliki risiko yang jauh lebih rendah dari kedua makanan tersebut.

Diabetes

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa makanan deep fried juga dikaitkan dengan penyakit diabetes tipe dua. Orang yang makan fast food lebih dari dua kali per minggu dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan resistensi insulin, daripada mereka yang makan kurang dari sekali seminggu.

Sementara itu, dua studi observasional besar menemukan orang-orang yang mengonsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu, 39% lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, daripada mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per minggu.

Membantu atasi diabetesIlustrasi diabetes. (Foto: Pexels.com/PhotoMIX Company)

Hal ini berlaku pula pada mereka yang makan gorengan tujuh kali atau lebih per minggu, yang berpotensi 55% lebih mungkin untuk memiliki diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari satu porsi per minggu.

Obesitas

Alasan lain kenapa kamu nggak perlu panik ketika harga minyak goreng naik adalah makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang tidak digoreng. Jadi, kalau kamu makan dalam porsi banyak, secara signifikan hal ini akan menambah kalori dalam tubuhmu.

Penelitian lain menunjukkan bahwa trans lemak pada gorengan dapat berperan dalam penambahan berat badan. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. 

dietIlustrasi obesitas. / Foto: pexels.com/Andres Ayrton

Sebuah studi observasional yang memantau diet 41.518 perempuan selama delapan tahun, dan menemukan bahwa peningkatan asupan lemak trans sebesar 1% bisa menaikkan berat badan sebesar 0,54 kg pada perempuan dengan berat badan normal.

Kanker

Dikutip dari situs Parkway Cancer Center, menggoreng makanan dengan suhu tinggi dapat meningkatkan risiko kanker. Sebab, makanan yang diproses pada suhu 120 derajat dapat menghasilkan akrilamida, yaitu karsinogen terkait dengan risiko kanker yang lebih tinggi. Oleh karena itu, ada baiknya kamu menghindari mengonsumsi makanan tinggi lemak dalam jumlah besar yang digoreng. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fer/fer)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.