5 Makanan Ini Nggak Boleh Dipanaskan Ulang dalam Microwave, Sudah Tahu?

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Senin, 10 Jun 2024 06:15 WIB
Nasi
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Pille R. Priske

Hampir semua makanan akan terasa nikmat saat disantap segera setelah dimasak karena terasa hangat dan menggugah selera. Tidak mengherankan jika banyak orang menyiasati sisa makanan dengan cara menghangatkan atau memanaskannya ulang.

Salah satu cara praktis untuk menghangatkan makanan sendiri adalah dengan memanaskan makanan dalam microwave. Namun, tahukah kamu kalau ada beberapa makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang dalam microwave? Dirangkum dari Reader's Digest, yuk, simak ulasannya!

Telur Rebus

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Nik
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Nik

Dengan atau tanpa cangkang, telur rebus tidak semestinya dipanaskan ulang dalam sebuah microwave. Hal itu karena gelombang panas yang dipaparkan oleh microwave akan membuat kandungan air yang terperangkap di dalam kuning telur tidak bisa menguap dan berubah menjadi gas.

Fenomena itu akan membuat telur berubah menjadi bom uap yang bisa meledak kapan saja, entah di dalam microwave itu sendiri, saat dikeluarkan dari microwave, di atas piring makan, atau bahkan di dalam mulut. Untuk menghindari hal ini, kamu bisa memotong telur menjadi beberapa bagian sebelum dipanaskan ulang atau tidak memanaskannya ulang dalam microwave.

ASI

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Debby Hudson

Ibu yang menyusui punya kebiasaan untuk memompa ASI setelah menyusui bayinya atau ketika mereka sedang jauh dan tidak bisa menyusui secara langsung. Biasanya, ASI hasil pompa akan disimpan dalam freezer sehingga bisa lebih awet.

ASI yang beku akan dihangatkan agar mencair sehingga bisa dikonsumsi oleh bayi. Namun, ASI adalah makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang atau dihangatkan dalam microwave karena panas yang tidak merata atau berkumpul di satu titik pada susu bisa menimbulkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan bayi.

Daging Olahan

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Jez Timms

Daging olahan biasanya mengandung bahan kimia dan pengawet untuk meningkatkan masa simpan yang berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, menghangatkan daging olahan dalam microwave dapat membuat kandungan kimia itu makin berbahaya bagi tubuh.

Menurut penelitian dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, dalam proses menghangatkan daging olahan dalam microwave, bisa saja terjadi perubahan kimiawi seperti kolesterol yang teroksidasi. Perubahan kimia tersebut adalah salah satu faktor yang dianggap menjadi penyebab penyakit jantung koroner.

Nasi

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Pille R. Priske

Meskipun menjadi salah satu makanan yang paling sering dipanaskan dalam microwave, nyatanya nasi bisa menjadi penyebab keracunan makanan saat dipanaskan menggunakan alat tersebut. Fenomena ini berkaitan erat dengan keberadaan bakteri beresistansi tinggi bernama bacillus cereus.

Panas memang bisa membunuh bakteri tersebut, tetapi spora yang dihasilkannya ternyata tahan panas dan beracun. Usai dipanaskan dalam microwave dan ditinggalkan dalam suhu ruangan, spora tersebut bisa berlipat ganda dan menyebabkan keracunan dengan gejala diare, pusing, hingga muntah.

 

Anggur

Ilustrasi/Foto: Unsplash/Howard Bouchevereau

Walaupun bukan merupakan makanan yang akan kebanyakan orang panaskan dalam microwave—atau bahkan metode pemanasan ulang apa pun, tidak ada salahnya mengingat bahwa anggur bukanlah makanan yang bisa dipanaskan dalam microwave. Alih-alih menghasilkan sebuah kismis, kamu hanya akan membuat sebuah plasma.

Plasma adalah manifestasi dari gas yang terionisasi dan bisa mengantarkan listrik. Sebuah percobaan yang ditayangkan dalam video oleh Stephen Bosi, dosen Fisika dari University of New England menunjukkan bahwa dua buah anggur saja bisa membentuk material plasma yang bisa melelehkan sebuah wadah plastik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE