Ganggu Banget, 4 Kebiasaan yang Jarang Disadari Ini Bikin Menstruasi Jadi Nggak Teratur!
Datang bulan atau menstruasi adalah kodrat dari seorang perempuan yang beranjak dewasa. Normalnya, siklus haid ini terjadi setiap kisaran 21 hingga 35 hari dan berlangsung selama kira-kira 3 sampai 7 hari.
Namun, tidak semua perempuan memiliki siklus menstruasi yang teratur. Padahal ketidakteraturan ini bisa menyebabkan beberapa masalah, salah satunya adalah sulitnya menentukan masa subur ketika ingin melakukan program kehamilan di masa depan.
Ternyata, ada beberapa kebiasaan yang jarang disadari yang bisa menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur. Dilansir dari North Pointe Ob/Gyn, berikut beberapa kebiasaan yang menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, ini ulasannya!
Mengunjungi Zona Waktu Berbeda
Ilustrasi Traveling/Foto: pexels.com/dominika-roseclay |
Pergi ke tempat-tempat dengan zona waktu yang sama dengan kota atau negara asal tidak akan memengaruhi siklus menstruasi kamu, tidak peduli sejauh apapun jaraknya. Namun lain lagi ceritanya apabila kamu bepergian ke wilayah yang zona waktunya berbeda.
Jika kamu terbiasa melakukan perjalanan ke tempat yang memiliki perbedaan zona waktu, maka ritme sirkadian pada tubuh akan terganggu. Jika jam internal yang mengatur siklus tidur-bangun dan produksi hormon kortisol serta melatonin ini terganggu, maka siklus menstruasi juga akan ikut terganggu.
Stres Akut
Ilustrasi stres/ Foto: Getty Images/iStockphoto/mangpor_2004 |
Karena level stres yang tinggi dapat memengaruhi siklus datang bulan, seseorang juga harus menjauhi kebiasaan atau hal-hal yang bisa memicu stres. Beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan stres adalah sering melamun, bertahan di hubungan yang tidak sehat, atau mengabaikan stres.
Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol untuk mengatasi tekanan. Namun, bak pisau bermata dua, hormon tersebut juga dapat menurunkan kadar estrogen dan LH (luteinising hormone) yang merupakan kunci penentu dari jadwal menstruasi.
Konsumsi Alkohol Berlebihan
Beberapa penilitan menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol lebih dari 10 kali dalam seminggu dapat memengaruhi hormon-hormon reproduksi pada tubuh perempuan. Hal ini, pada akhirnya, akan mengganggu siklus menstruasi.
Risiko jangka panjang dari terganggunya siklus menstruasi adalah gangguan kesuburan pada rahim. Selain rahim, konsumsi alkohol berlebihan dapat membawa risiko buruk pada beberapa organ tubuh lainnya.
Diet dan Olahraga Berlebihan
Ilustrasi olahraga/Foto: Pexels.com/mentatdgt |
Lemak pada tubuh perempuan memiliki hubungan yang erat dengan produksi hormonnya. Ketika tubuh mereka mengalami penurunan atau peningkatan massa tubuh yang drastis, otomatis siklus haid mereka akan ikut terpengaruh.
Hal seperti ini sangat umum ditemui di kalangan para pelari maraton yang tidak hanya memiliki lemak tubuh rendah, tetapi juga kerap melakukan latihan kebugaran yang keras sehingga tubuh mereka mengalami tekanan yang besar.
Tekanan ini membuat tubuh mengirim pesan kepada otak untuk berhenti memproduksi hormon-hormon yang berkaitan dengan reproduksi. Hal ini menyebabkan terjadinya kemunduran hingga tidak terjadinya menstruasi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi Traveling/Foto: pexels.com/dominika-roseclay
Ilustrasi stres/ Foto: Getty Images/iStockphoto/mangpor_2004
Ilustrasi olahraga/Foto: Pexels.com/mentatdgt