Hati-hati! Ketahui 5 Makanan yang Tidak Boleh Dihangatkan, Bisa Ganggu Kesehatan!

Kyla Putri Nathania | Beautynesia
Rabu, 29 May 2024 06:30 WIB
Jamur
Jamur/ Foto: unsplash.com/Camila Melim

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menyimpan makanan sisa untuk dikonsumsi di lain waktu. Namun ternyata, tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang atau dihangatkan kembali. 

Beberapa makanan mengandung bahan-bahan yang dapat berubah menjadi berbahaya saat dipanaskan kembali sehingga dapat mengancam kesehatan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami jenis makanan mana yang sebaiknya tidak dihangatkan ulang untuk mencegah potensi risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

Yuk ketahui makanan apa saja yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali.

Kentang

Kentang/ Foto: unsplash.com/engin akyurt

Kentang tidak disarankan untuk dihangatkan kembal,i karena ada risiko pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum saat kentang didiamkan terlalu lama pada suhu ruangan setelah dimasak. Melansir independent.co.uk, bakteri ini dapat menghasilkan toksin yang berbahaya jika tumbuh dalam jumlah yang cukup besar.

Selain itu, kentang yang dibungkus dengan rapat dalam aluminium foil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk pertumbuhan bakteri botulisme karena kondisi anaerobik (tanpa oksigen) yang diciptakan oleh pembungkusan foil tersebut.

Bayam

Bayam/ Foto: unsplash.com/David Emrich

Bayam mengandung tingkat nitrat yang tinggi, dan saat dipanaskan ulang, nitrat ini dapat berubah menjadi nitrit. Berdasarkan penelitian dari ScienceDirect, nitrit sendiri bisa berubah menjadi senyawa yang disebut nitrosamin, yang beberapa di antaranya diketahui bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

Selain itu, pemanasan ulang bayam juga dapat menyebabkan penurunan nilai nutrisi. Proses pemanasan ulang bisa mengurangi jumlah vitamin dan mineral yang terkandung dalam bayam. 

Jamur

Jamur/ Foto: unsplash.com/Camila Melim

Jamur mengandung protein yang dapat rusak oleh enzim dan bakteri jika tidak disimpan dengan benar, misalnya dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama. Memanaskan ulang dan mengonsumsi jamur yang telah rusak seperti ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sakit perut. European Food Information Council merekomendasikan untuk menghangatkannya setidaknya hingga 158 derajat Fahrenheit atau 70 Celcius.

Nasi

Nasi/ Foto: freepik.com/xb100

Nasi tidak disarankan untuk dihangatkan kembali karena mengandung spora Bacillus cereus, yang dapat bertahan meskipun proses memasak. Menurut NHS, jika nasi dibiarkan pada suhu ruangan setelah dimasak, spora ini dapat berkembang biak dan menghasilkan racun yang menyebabkan muntah atau diare. 

Telur

Telur/ Foto: pexels.com/Engin Akyurt

Makanan dengan kandungan protein yang tinggi akan beresiko jika dipanaskan. Kim Lindsay, seorang praktisi ahli diet terakreditasi dari Australia mengatakan, telur tidak disarankan untuk dihangatkan kembali karena mengandung bakteri salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

Jika telur dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama sebelum dimasak ulang, bakteri salmonella memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang biak. Selain itu, memanaskan telur yang telah dimasak kembali dapat menyebabkan perubahan struktur proteinnya, yang dapat membuat telur menjadi keras atau berubah tekstur.

Dengan memahami hal ini, kita dapat lebih bijaksana dalam memilih cara mengolah dan mengkonsumsi makanan untuk menjaga kesehatan kita. Semoga bermanfaat, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE