Terdiagnosis diabetes di usia muda bukan hal yang sama sekali menyenangkan. Hal ini berarti bahwa pankreas berada dalam kondisi yang cukup mampu memproduksi insulin atau sel-sel yang merespon buruk insulin untuk menjaga kadar gula darah.
Penderita diabetes berpotensi mengalami gangguan kesehatan lain, seperti sistem peredaran darah, saraf, dan kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu memastikan bisa mengelola diabetes untuk menghilangkan kerusakan lebih lanjut.
![]() |
Dikutip dari Eat That, penderita diabetes tipe 2 bisa mengelola gula darah dengan kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti mengubah kebiasaan minum. Menurut penelitian terbaru yang diunggah di BMJ Open Diabetes Research & Care Journal, kebiasaan minum sedikit protein whey sebelum makan bisa membantu mengontrol gula darah, Beauties.
Melibatkan 18 penderita diabetes tipe 2, para subjek penelitian menerima suntikan suntikan insulin dengan mengandung protein whey. Minuman tersebut mereka mengkonsumsi 10 menit sebelum sarapan, makan siang, dan makan malam selama satu minggu.
![]() |
Di minggu terpisah, peserta yang sama mendapat suntikan insulin tanpa protein whey di dalamnya. Setelah dilakukan pemantauan terus menerus, hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar gula darah lebih stabil saat mengonsumsi protein whey sebelum makan.
Lebih lanjut, peserta yang mengonsumsi protein whey memiliki kadar glukosa darah harian 0,6 milimol per liter lebih rendah daripada saat tidak mengonsumsi protein whey. Protein whey yang berbasis hewani memiliki semua asam amino esensial secara alami.
Asam amino yang dimaksud termasuk asam amino rantai cabang (BCAA), yang membantu pemulihan dan sintesis otot. Selain itu, protein whey juga kaya kalsium, lemak sehat, dan senyawa bermanfaat lainnya seperti asam lemak omega-3.
Manfaat Protein Whey pada Gula Darah
![]() |
Di sisi lain, ternyata protein whey juga bisa membantu menghidupkan kembali insulin. Menurut penelitian tersebut, terbukti bahwa protein whey yang dikonsumsi sebelum makan makanan berat mampu merangsang sekresi hormon insulin dan inkretin.
Hal tersebut juga berarti protein whey memperlambat pengosongan lambung, yang mempengaruhi otot-otot perut dan menyebabkan penurunan pada glikemia postprandial-tes glukosa darah. Kondisi ini sering kali menentukan jumlah glukosa dalam plasma setelah makan pada diabetes tipe 2.
![]() |
Penelitian yang diunggah pada American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan peneliti yang menggunakan protein whey sebagai suplemen makanan kaya lemak pada pasien dengan diabetes tipe 2. Menurutnya, protein whey berkinerja lebih baik daripada protein lain dalam hal peningkatan lipemia postprandial.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!