Wajib Tahu! Ini Sederet Bahaya Vape untuk Kesehatan Perempuan

Sherley Gucci Permata Sari | Beautynesia
Kamis, 24 Nov 2022 06:15 WIB
Wajib Tahu! Ini Sederet Bahaya Vape untuk Kesehatan Perempuan
Ilustrasi vape/Foto: Freepik/prostooleh

Vape atau rokok elektrik kini telah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang, termasuk perempuan. Melansir dari detikHealth, pengguna vape di Indonesia saat ini telah meningkat signifikan 10 kali lipat. Pada tahun 2011 jumlah pengguna vape hanya berjumlah 0,3 persen, namun di tahun 2021 telah bertambah jadi 3 persen. 

Banyak yang menganggap efek dari vape tidak sama dengan rokok konvensional atau rokok tembakau. Faktanya, menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr Maria Endang Sumiwi, rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional. Ditambah lagi, vape juga memiliki cairan bahannya yang tidak memiliki standar baku, sehingga inilah yang menyebabkan tidak adanya batas aman saat merokok dengan rokok elektrik.

Meski kerap dianggap tidak berbahaya oleh kalangan penggunannya, vape pada perempuan juga memiliki beragam risiko terhadap kesehatan, salah satunya sistem reproduksi. Lalu, apa saja bahaya vape terhadap kesehatan perempuan? Yuk, simak ulasannya berikut ini! 

Sistem Reproduksi

Bahaya pertama yang mengintai perempuan dengan kebiasaan mengisap vape yaitu kesehatan sistem reproduksi, seperti masalah kesuburan. Melansir dari Science Daily, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Endocrine Society pada Oktober 2019 menggunakan model tikus untuk melihat vape terhadap gangguan kesuburan dan kesehatan keturunan.

Para peneliti menemukan bahwa penggunaan vape sebelum pembuahan secara signifikan menunda implantasi embrio yang telah dibuahi ke rahim pada objek penelitian (tikus). Hal itulah yang menjadi penyebab masalah kesuburan pada perempuan pengguna vape.

Senada dengan penelitian tersebut, dilansir dari The Bustle, menurut Dr. Melissa Suter, asisten profesor di Baylor College of Medicine, efek dari vaping terhadap masalah kesuburan dan kehamilan pada perempuan mungkin tidak dapat diperbaiki.

Gangguan Kehamilan

Gangguan Kehamilan
Ilustrasi hamil/Foto: Pexels.com/

Selain berisiko pada masalah kesuburan, bahaya vape terhadap perempuan selanjutnya adalah terjadinya gangguan kehamilan. Melansir dari Science Daily, banyak dari perempuan, termasuk beberapa yang hamil, menggunakan rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih aman untuk merokok, namun sedikit yang mengetahui efeknya pada kehamilan.

Dalam studi penelitian dari Journal of the Endocrine Society, menurut Kathleen Caron, Ph.D, korespondensi dari University Carolina Utara di Chapel Hill, NC, penggunaan vape selama masa kehamilan dapat mengubah kesehatan jangka panjang, metabolisme pada keturunan dan efek tersebut dapat berlangsung seumur hidup. Selain itu, anak perempuan yang terpapar rokok elektrik di dalam rahim juga sulit mengalami penambahan berat badan.

Penggunaan Vape juga Meningkatkan Risiko Penuaan Dini!

Bahaya Vape terhadap Kesehatan Kulit/Foto: Freepik.com/wavebreakmedia_micro

Tidak hanya berbahaya untuk kesehatan sistem reproduksi dan gangguan kehamilan saja, efek dari penggunaan vape juga berisiko terhadap masalah kesehatan lainnya, seperti paru-paru dan jantung.

Buat kamu yang sangat menjaga kesehatan kulit agar glowing dan tetap awet muda, penggunaan vape justru dapat membuatmu mengalami penuaan dini, lho, Beauties. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Risiko Gangguan Paru-Paru

Vape dapat menyebablan cedera paru-paru
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jcomp

Bahaya dari kebiasaan mengisap vape juga dapat meningkatkan risiko gangguan paru-paru. Melansir dari detikHealth, Ketua PP PERKI, dr Radityo Prakoso menyebutkan bahwa vape bukanlah alternatif untuk berhenti merokok. Terdapat lebih dari 2 ribu kasus yang dilaporkan mengidap cedera paru akibat vape.

Hal ini pun juga ditegaskan oleh Dr. Yasmeen Butt, seorang ahli patologi yang dilansir dari The Bustle, yang mengatakan bahwa vaping dapat menyebabkan cedera paru-paru dengan relatif cepat. Para peneliti juga menemukan bahwa efek vaping pada perempuan dapat berdampak kronis yang tidak terduga pada organ selain paru-paru. 

Risiko Penyakit Jantung

Serangan Jantung
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/KamranAydinov

Banyak dari orang yang mengisap vape menganggap rokok elektrik tersebut tidak membahayakan seperti rokok pada konvensional yang dapat berisiko pada kesehatan jantung. Faktanya, vape memiliki bahaya yang sama seperti rokok konvensional.

Dilansir dari detikHealth, menurut Ketua PP PERKI, dr Radityo Prakoso pada tahun 2020, terdapat 2.807 kasus vaping use associated lung injury yang dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Bahkan di Amerika Serikat, vape tidak menerima izin edar sebagai alternatif rokok dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). 

Kerusakan Kulit dan Penuaan Dini

Penuaan Dini
Penuaan Dini/Foto:Freepik.com/freepik

Bagi perempuan, kesehatan kulit merupakan salah satu prioritas untuk diperhatikan. Vape ternyata juga bisa merusak kesehatan kulit kamu, lho, Beauties. Dilansir dari Glamour Magazine, menurut Dr Mervyn Patterson, Dokter Kosmetik di Woodford Medical, bahan yang terkandung pada vape seperti, nikotin, hingga propilen glikol, jika dihirup pasti akan memengaruhi kesehatan kulit. Sehingga kulit akan jadi lebih sensitif, rentan terhadap infeksi, hilangnya kolagen dan elastisitas pada kulit hingga meningkatkan risiko kanker kulit.

Selain itu menurut Bianka Michalekova, senior aesthetician, nikotin dan bahan kimia yang terkandung dalam vape juga dapat menyebabkan penuaan kulit.  Efek dari nikotin dapat mengurangi suplai oksigen dan aliran nutrisi ke kulit, sehingga mempercepat pembentukan garis-garis halus dan kerutan. So, kulit akan kendur dan berkerut sebelum waktunya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE