3 Mitos Keuangan Perempuan yang Masih Banyak Dipercaya
Dari sebuah analisis yang dilakukan pada artikel finansial yang muncul di majalah perempuan, ditemukan fakta yang mengejutkan. Hampir 65 persen artikel yang ditemukan menggunakan bahasa yang secara tidak objektif merujuk perempuan sebagai sosok yang melakukan pengeluaran secara berlebihan.
Itu hanyalah salah satu mitos keuangan tentang perempuan yang masih dipercaya hingga saat ini. Sementara itu dilansir dari The Muse, masih ada beberapa mitos keuangan tentang perempuan lainnya yang tersebar di kalangan publik! Apa saja? Simak ulasannya berikut ini!
Perempuan Perlu Lebih Banyak Bantuan untuk Mengelola Keuangannya
Ilustrasi/Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska |
Ada banyak situs yang menarget perempuan sebagai subjek yang perlu mendapat lebih banyak bantuan dan nasihat tentang cara mengatur keuangannya. Namun faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara perempuan dan pria seputar pengetahuan maupun kebiasaan finansialnya.
Industri pelayanan finansial memainkan peran yang cukup besar dalam mitos keuangan tentang perempuan yang cukup populer ini. Selain itu, perempuan juga masih digaji jauh lebih sedikit daripada pria.
Fenomena ini bertambah rumit berkat fakta bahwa perempuan hidup lebih lama daripada pria yang berarti mereka perlu menyimpan lebih banyak uang sebagai dana pensiunnya. Sayangnya, alih-alih mencoba menemukan solusi dari adanya perbedaan gaji berbasis gender, banyak lembaga finansial yang lebih fokus pada fakta mengenai dana pensiun tersebut.
3 Mitos Keuangan Perempuan yang Masih Banyak Dipercaya
3 Mitos Keuangan Terhadap Perempuan yang Masih Banyak Dipercaya/Foto: Getty Images/iStockphoto/I going to make a greatest artwo
Perempuan Tidak Berani Mengambil Risiko
Lembaga finansial selalu memberikan wejangan bahwa kamu perlu berinvestasi pada instrumen investasi yang memiliki imbal balik lebih tinggi dan risiko yang lebih tinggi demi mengumpulkan cukup uang untuk masa tua. Namun, ketika studi menunjukkan bahwa perempuan memiliki lebih sedikit dana dalam jenis instrumen investasi tersebut, maka perempuan akan disebut takut mengambil risiko.
Faktanya, perempuan bukannya menyimpan dana yang lebih sedikit pada instrumen investasi tersebut karena mereka menghindari ketidakpastian. Semua orang yang punya lebih sedikit uang—tidak peduli gendernya—cenderung mengambil risiko yang lebih kecil.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Hal ini masuk akal mengingat fakta bahwa kamu tidak bisa memprediksi pasar saham untuk mengetahui apakah investasi yang lebih berisiko itu akan sepadan dengan hasilnya. Ketika
seseorang memulai dengan nominal yang kecil, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa mengorbankan jumlah awal yang mereka miliki itu.
Tidak Bisa Menabung karena Terlalu Sering Belanja
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/AsiaVision |
Asumsi bahwa wanita menghabiskan lebih banyak uang tabungannya daripada pria adalah mitos keuangan tentang perempuan lainnya yang masih dipercaya. Perempuan memang menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli pakaian, tetapi pria menghabiskan jauh lebih banyak untuk mobil, alkohol, dan barang elektronik yang bahkan tidak pernah dikritik.
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi/Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/AsiaVision