Marah merupakan hal yang lumrah terjadi oleh setiap individu, karena marah bisa dikatakan sebagai bentuk ekspresi diri yang dirasakan individu. Akan tetapi, marah tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Justru, apabila marah tersebut sudah melampaui batas, akan membahayakan orang lain, bahkan diri sendiri.

Marah juga berkaitan dengan self control masing-masing individu. Tidak semua individu memiliki self control yang sama, namun jika diusahakan bukan tidak mungkin individu bisa memiliki self control yang baik. Lalu, apa yang terjadi jika individu sulit mengontrol dirinya saat sedang marah? Menurut pakar lksehatan dari laman Web MD, kemarahan tersebut bisa berujung anger issues. Bagaimana tanda-tanda anger issues? Check this out!

Kemarahan Batin

Kemarahan batin termasuk anger issues/ foto: Freepik.com/ cookie_studio

Tanda pertama seseorang mengalami anger issues adalah kemarahan batin. Kemarahan batin diartikan sebagai kemarahan yang dilakukan individu secara internal, yang berhubungan dengan pikiran individu itu sendiri.

Kemarahan ini tidak ditunjukan secara langsung oleh individu, melainkan mereka melampiaskannya dengan overthinking, menghukum diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, dan sebagainya. Hal ini yang akhirnya membuat individu merasa tidak berguna dan tidak mencintai diri sendiri.

Kemarahan Fisik

Kemarahan fisik termasuk anger issues/ foto: Freepik.com/ wayhomestudio

Tanda individu mengalami anger issues berikutnya adalah kemarahan fisik. Kemarahan fisik merupakan bentuk kemarahan individu yang diekspresikan dalam bentuk verbal atau melibatkan fisik.

Adapun kemarahan fisik dijumpai dalam kasus, seperti suka menyerang orang lain, mudah memukul, berteriak, memaki, memecahkan barang, dan lain-lain. Bahaya anger issues ini jika tidak segera diatasi dapat memungkinkan terjadinya kriminal, dimana individu yang mengalami anger issues dapat menyakiti orang lain.

Kemarahan Pasif

Kemarahan pasif termasuk anger issues/ foto: Freepik.com/ user15285612

Ciri-ciri anger issues juga bisa dilihat dengan kemarahan pasif. Kemarahan pasif umumnya tidak terlihat secara langsung dari individu yang mengalami anger issues, namun dampaknya bisa merugikan hingga menyakiti orang lain.

Tanda kemarahan pasif terjadi saat individu sering menyindir orang lain, merendahkan orang lain, silent treatment, dan “menusuk” orang lain dari belakang.

Dari pernyataan mengenai anger issues di atas, kemarahan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan. Hal tersebut akan merugikan diri sendiri, juga orang lain. Sebaiknya, segala permasalahan harus dipikirkan dan dibicarakan baik-baik agar menemukan solusi terbaik. Setuju, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!