
Tak Selalu Bersedih dan Muram, Ini 5 Tanda-tanda Depresi yang Perlu Kamu Ketahui

Ketika Beauties terserang pilek atau flu, maka gejalanya jelas, meliputi batuk, bersin, atau hidung tersumbat. Berbeda dengan gejala atau tanda depresi yang nggak selalu bersedih atau muram.
Kesedihan dan perasaan putus asa yang intens hanyalah bagian dari gejala depresi yang nggak berkisar dari ringan hingga parah, tapi tanda tersebut juga bisa “menyamar” sebagai kebiasaan dan emosi sehari-hari yang belum tentu bisa disamakan dengan depresi.
Beauties perlu mengenali tanda-tanda depresi yang tak selalu perasaan sedih dan muram. Lebih dari itu, berikut gejala dan tanda lainnya.
Perasaan Hampa atau Kosong
![]() Perasaan hampa/ Foto: Pexels.com/ Kat Smith |
Depresi berbeda dengan perasaan sedih, karena depresi merupakan gangguan mental dan bukanlah suatu emosi. Sebaliknya, salah satu gejala depresi adalah adanya ‘area abu-abu’ yang cukup rumit, di mana Beauties nggak sedih, tapi juga nggak merasa bahagia. Kamu justru nggak merasakan apa-apa, alias kosong.
Sulit Membuat Keputusan
![]() Sulit membuat keputusan/ Foto: Pexels.com/ Engin Akyurt |
Tanda lainnya saat seseorang mengalami depresi adalah sulit membuat keputusan, meskipun hanya hal-hal kecil. “Secara fisiologis, bagian otak yang mempengaruhi motivasi dan pengambilan keputusan terbukti kehilangan materi ‘abu-abu’ pada mereka yang mengalami depresi,” kata psikolog klinis, sekaligus penulis Better Than Perfect Elizabeth Lombardo, Ph,D, dilansir dari Your Tango.
Perubahan Nafsu Makan
![]() Binge eating/ Foto: Pexels.com/ Rodnae Productions |
Setiap perubahan dalam kebiasaan makan bisa menjadi awal dari depresi. Masih menurut Lombardo, beberapa orang kehilangan nafsu makan saat mereka depresi, namun beberapa lainnya malah menenangkan rasa sakit emosionalnya dengan banyak makan (binge eating).
Sama halnya dengan Beauties yang terbiasa menerapkan pola makan sehat, tiba-tiba beralih mengonsumsi makanan-makanan junk food, itu juga bisa menjadi salah satu tanda depresi.
Sering Capek
![]() Pola tidur tidak teratur/ Foto: Pexels.com/ Andrea Piacquadio |
Beauties mungkin akan berhenti melakukan hal-hal yang kamu sukai karena kamu merasa lelah. Namun, salah satu tanda depresi adalah perasaan lelah yang luar biasa yang bisa membuat seseorang tidur berlebihan.
Di lain sisi, depresi juga sering dikaitkan dengan insomnia atau tiba-tiba terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk tidur kembali. Dengan kurangnya kualitas tidur, dapat menyebabkan gangguan lain, seperti kecemasan.
Ingin Bunuh Diri
Melansir laman Health Line, depresi sering dihubungkan dengan tindakan bunuh diri. Menurut data Centers for Disease Control and PreventionTrusted Source, pada 2013, ada lebih dari 42.000 orang di Amerika Serikat yang meninggal karena bunuh diri.
Orang yang akan mengakhiri hidup dengan bunuh diri biasanya akan menunjukkan gejalanya terlebih dahulu. Sering kali mereka akan membicarakannya atau melakukan upaya pertama sebelum mengakhiri hidup.
![]() Upaya bunuh diri/ Foto: Pexels.com/ Keenan Constance |
Nah, jika Beauties mengetahui ada seseorang yang berisiko untuk melukai diri sendiri ataupun menyakiti orang lain, kamu bisa menghubungi nomor darurat lokal dan tetap menemani orang tersebut sampai bantuan datang.
Selain ke lima tanda di atas, secara umum berikut tanda dan gejala depresi menurut National institute of Mental Health:
- Perasaan sedih, cemas, atau ‘kosong’ yang intens
- Perasaan putus asa atau pesimis
- Mudah marah
- Perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
- Sering merasa capek atau kelelahan
- Bergerak atau berbicara lebih lambat
- Perasaan gelisah
- Sulit berkonsentrasi, mengingat atau membuat keputusan
- Sulit tidur atau tidur berlebihan
- Perubahan nafsu makan
- Perubahan berat badan
- Memikirkan tentang kematian atau bunuh diri, atau upaya bunuh diri
- Nyeri badan, sakit kepala, kram, dan masalah pencernaan tanpa penyebab fisik yang jelas (tidak kunjung mereda meski dengan pengobatan).
Untuk didiagnosis secara klinis dengan gangguan depresi, seseorang harus mengalami lima atau lebih gejala di atas dalam jangka waktu minimal 2 minggu. Namun, tetap saja Beauties membutuhkan diagnosa dari profesional dan jangan self diagnose, ya!
![]() Gejala depresi/ Foto: Pexels.com/ Andrea Piacquadio |
Apakah Perlu Mencari Bantuan Profesional?
Orang dengan gejala depresi sering bertanya-tanya apakah mereka perlu mendapatkan bantuan dari psikolog atau psikiater? Jawabannya adalah apabila suasana hati semakin buruk dan gejala lain mulai mengganggu atau mempengaruhi aspek fungsi atau hubungan dengan sekitar, maka hal tersebut perlu dievaluasi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!