Sering Diromantisasi, Ternyata Punya Teman Masa Kecil Bisa Memberikan 3 Efek Negatif Ini!

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Selasa, 25 Oct 2022 06:15 WIB
Ilustrasi teman/Foto: Freepik.com

Dari media massa hingga media sosial, kita selalu dicekoki konten yang menunjukkan bagaimana keren dan menggemaskannya sebuah hubungan pertemanan yang dijalin sejak kecil. Hubungan ini kerap membuat beberapa orang iri karena terlihat solid dan kompak.

Padahal, hubungan pertemanan yang dijalin sejak masa kecil itu tidak mudah dipertahankan, lho. Bahkan, dilansir dari laman Very Well Mind, rupanya ada beberapa dampak negatif yang ternyata bisa terjadi ketika punya teman masa kecil. Jadi, sebelum punya cita-cita punya teman masa kecil karena paparan media yang meromantisasi hubungan pertemanan semacam ini, mending pelajari dulu faktanya!

Membatasi Perkembangan Seseorang

Ilustrasi teman/ Foto: Freepik.com/primagefactory

Terkadang, tanpa seseorang sadari, keberadaan sosok teman masa kecil bisa menghambat perkembangan mereka. Misalnya, waktu SD seseorang tidak terlalu ahli di bidang akademik, tetapi jago di bidang olahraga. Sementara, teman bermainnya dikenal punya otak cemerlang.

Hal ini biasanya akan membuat kedua teman sepermainan ini diberi label masing-masing sehingga keduanya berusaha membuktikan diri di bidang yang telah ditentukan untuknya itu. But life happens, dan nggak semua hal bisa berjalan sesuai dengan keinginannya.

Nah, jika kedua teman sepantaran ini menghabiskan masa kecil hingga dewasanya bersama, kedua orang ini akan kesulitan mengubah arah hidupnya karena kenangan dari peran masa kecil yang masih terus terbayang.

Loyalitas yang Terkadang Kebablasan

Ilustrasi teman/Foto: Pexels.com/LizaSummer

Usia pertemanan yang terlalu lama terkadang membuat seseorang kesulitan saat menghadapi situasi yang mengharuskan mereka untuk mengakhiri hubungan tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketakutan seseorang apabila disebut tidak setia kawan karena membuang pertemanannya.

Loyalitas memang merupakan hal positif karena bertujuan menjaga hubungan baik dengan teman. Namun, ada kalanya embel-embel loyalitas membuat seseorang terjebak dalam hubungan pertemanan yang toxic.

Beberapa contoh perilaku toxic seperti perundungan fisik maupun cyberbullying, pelecehan verbal, teror dan ancaman, manipulasi, serta gaslighting perlu membuat seseorang untuk mempertimbangkan apakah harus mempertahankan hubungan pertemanan atau mengakhiri loyalitas palsu di antara mereka dan teman masa kecilnya itu.

Sulit untuk Merelakan Saat Kehilangan

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/tirachardz

Dalam kehidupan, ada beberapa hubungan yang sulit dan bahkan tidak bisa dipertahankan sampai akhir hayat, termasuk hubungan pertemanan. Ada berbagai alasan yang membuat hubungan harus diakhiri, mulai dari hal sepele yang kerap terulang dan akhirnya membuat satu sama lain jengah hingga hal yang serius dan toxic yang bisa mempengaruhi secara negatif.

Namun, makin lama suatu hubungan pertemanan terjalin, makin sulit pula bagi satu sama lain untuk merelakan saat harus kehilangan. Sebab, teman masa kecil merupakan bagian dari masa lalu dan telah menghabiskan banyak kenangan berharga sehingga kehilangan mereka mungkin membuat seseorang merasa seperti kehilangan bagian dari dirinya sendiri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
3 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Cepat Tua