Tak Hanya Pria, Ini 3 Perempuan Inspiratif yang Beri Sumbangan Besar pada Peradaban hingga Meraih Nobel

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Rabu, 14 Sep 2022 20:00 WIB
Tak Hanya Pria, Ini 3 Perempuan Inspiratif yang Beri Sumbangan Besar pada Peradaban hingga Meraih Nobel
Maria Ressa/Foto: Twitter/NobelPrize

Penghargaan Nobel adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada orang-orang yang telah berjasa dan memberikan sumbangan besar pada kelangsungan hidup manusia. Ada berbagai kategori penerima Nobel, mulai dari Fisika, Kimia, Sastra, Kedokteran, bahkan Perdamaian.

Kerennya, kontribusi besar pada dunia bukan hanya menjadi peran pria karena nyatanya ada banyak perempuan yang punya pencapaian besar di bidang yang menjadi kategori Nobel tersebut. Dilansir dari The Nobel Prize, inilah para perempuan yang punya jasa besar pada dunia hingga layak menerima penghargaan Nobel.

Maria Ressa

Maria RessaMaria Ressa/ Foto: Instagram @maria_ressa

Perempuan yang lahir di Manila, Filipina pada tanggal 2 Oktober 1963 ini menerima penghargaan Nobel di bidang perdamaian pada tahun 2021. Pada tahun 2012, ia menjadi salah satu pendiri dari The Rappler, situs berita daring. Sebagai jurnalis investigasi,Ressa dikenal dengan keberaniannya dalam memperjuangkan asas kebebasan berpendapat.

Selama kariernya, ia telah banyak mengekspos tentang penyalahgunaan kekuasaan, tindak kekerasan, dan meningkatnya otoritarinisme dalam rezim Presiden Rodrigo Duterte. Bahkan, Ressa fokus untuk mengkritisi kontroversi dari Presiden Duterte, yakni kampanye anti-narkoba berdarah.

Ressa juga menyoroti bagaimana media sosial digunakan untuk menyebarkan berita palsu alias hoaks, melecehkan lawan politik atau pihak yang oposisi pada pemerintahan Duterte, hingga memanipulasi wacana publik.

Andrea Ghez

Andrea GhezAndrea Ghez/ Foto: Twitter/NobelPrize

Ghez adalah astronom sekaligus profesor dari University of California, Los Angeles, California, Amerika Serikat yang lahir di New York, Amerika Serikat pada tanggal 16 Juni 1965. Sejak tahun 1990, Andrea Ghez, Reinhard Genzel, serta seluruh anggota tim penelitiannya mengembangkan dan menyempurnakan teknik untuk mempelajari pergerakan dari bintang-bintang.

Observasi itu membuahkan hasil dengan ditemukannya Sagitarius A*, sebuah lubang hitam (blackhole) super besar di tengah galaksi yang kita tinggali, Milky Way. Penemuannya itu membuatnya menjadi penerima penghargaan Nobel di bidang Fisika.

Emmanuelle Charpentier

Emmanuelle CharpentierEmmanuelle Charpentier/ Foto: Twitter/NobelPrize

Charpentier adalah perempuan berdarah Prancis yang lahir pada tanggal 11 Desember 1968. Sebagai seorang ahli biokimia, mikrobiologi, dan genetik, ia danrekannya, JenniferDoudna mengembangkan metode untuk pengeditan genom dengan tingkat presisi yang tinggi.

Charpentier menemukan peran penting sebuah molekul bernama trans-activating CRISPR RNA (tracrRNA) yang bertanggung jawab atas sistem imun pada bakteri. Akhirnya, ia bekerja sama dengan Doudna untuk memanfaatkan sistem kekebalan yang bisa melumpuhkan virus ini dengan cara memotong DNA bakteri dengan sejenis gunting genetik.

Penelitian yang dilakukan kedua ilmuwan ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk penemuan ilmiah baru, mulai dari munculnya jenis tanaman-tanaman baru yang lebih baik dan pengobatan yang lebih mutakhir untuk memerangi kanker dan penyakit genetis lainnya. Hal ini membuat Charpentier menjadi salah satu perempuan yang menerima Nobel di bidang Kimia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

RELATED ARTICLE