Tak Kalah Meriah dari Indonesia, Ini 5 Hari Raya Khas Korea Selatan yang Penuh Makna
Mendengar kata Korea Selatan pastinya banyak orang merepresentasikannya dengan K-Pop. Karena memang benar, saat ini K-Pop identik dengan Korea Selatan dan membuat negara tersebut menjadi salah satu negara yang diminati banyak orang untuk dikunjungi.
Tentunya selain karena K-Pop saat ini Korea Selatan juga gencar mempromosikan wisata-wisata yang mereka miliki dan membuat banyak orang tertarik dengan promosi yang mereka lakukan.
Sehingga semakin banyak orang yang mengunjungi negeri ginseng tersebut. Selain wisata, Korea Selatan juga terkenal dengan budaya mereka yang masih kental dan cukup unik. Salah satunya mengenai perayaan yang selalu mereka lakukan setiap tahunnya.
Perayaan atau hari raya tersebut pastinya tak kalah meriah dengan hari raya yang ada di Indonesia, seperti 5 hari raya di Korea Selatan yang penuh makna berikut ini!
Chuseok
![]() Chuseok/foto: gogohanguk.com |
Berbicara mengenai hari raya di Korea Selatan pastinya harus menyebutkan hari raya yang satu ini. Apalagi kalau bukan Chuseok. Chuseok merupakan suatu festival besar yang biasanya dirayakan oleh masyarakat Korea Selatan dan dirayakan pada bulan purnama.
Selama perayaan tersebut, masyarakat Korea Selatan biasanya mendapatkan jatah libur selama tiga hari. Selama Chuseok, masyarakat Korea biasanya mengunjungi makam leluhur mereka atau mengadakan upacara peringatan leluhur di rumah-rumah.
Selain itu, di meja makanan setiap keluarga selalu membuat makanan tradisional seperti songpyeon, kue beras dengan isian khusus yang dikukus di atas jarum pinus, dan anggur beras.
Gaecheonjeol
![]() Gaecheonjeol/foto: korea.net |
Hari raya yang dilakukan masyarakat Korea Selatan setiap tanggal 3 Oktober ini seringkali disebut sebagai hari kelahiran bangsa atau gaecheonjeol atau yang biasa diterjemahkan sebagai ‘hari ketika langit terbuka’.
Gaecheonjeol diperingati sebagai hari pendirian kerajaan pertama Korea yaitu Gojoseon oleh Dangun, yang menurut perhitungan kalender lunar terjadi tanggal 3 Oktober 2333 SM.
Pada hari tersebut, warga Korea akan mengadakan festival, arak-arakan, membakar dupa, serta menikmati japchae sebagai makanan khas di hari tersebut. Selain itu juga diadakan upacara di altar Chamseongdan, di Gunung Manisan, Pulau Ganghwa.
Seollal
Tradisi seollal/ Foto: seoulbox.com |
Seollal merupakan hari libur tahun baru bagi warga Korea. Hari raya ini jatuh pada hari pertama bulan pertama kalender lunar, Seollal seperti layaknya hari Imlek yang dirayakan dengan meriah.
Saat Seollal, warga Korea akan mengenakan pakaian tradisional atau pakaian baru mereka dan kembali ke kampung halaman mereka untuk menghormati leluhur mereka, serta bertemu dengan anggota keluarga.
Selama perayaan Seollal, warga Korea biasanya melakukan ritual leluhur, memainkan permainan rakyat, makan makanan tradisional, mendengarkan cerita, dan mengobrol hingga larut malam.
Seokga Tansinil
![]() Seokga Tansinil/foto: news.cgtn.com |
Seokga Tansinil atau hari ulang tahun Buddha merupakan hari yang diperingati warga Buddha Korea yang dilakukan pada hari ke-delapan bulan empat kalender lunar.
Warga yang beragama Buddha akan mengenakan pakaian terbaiknya pada hari ini dan berbondong-bondong pergi ke kuil untuk beribadah. Pada hari itu, lentera warna-warni akan dinyalakan saat malam hari dan festival pun digelar. Dan tentunya masyarakat sangat antusias dengan adanya perayaan ini.
Dano
![]() Dano/foto: korea.stripes.com |
Hari raya yang jatuh pada hari ke-lima bulan lima kalender lunar biasa disebut masyarakat Korea Selatan dengan hari raya Dano atau Suritnal. Seperti hari peringatannya yaitu lima, masyarakat Korea sangat meyakini angka 5 merupakan angka yang bersifat positif dan baik.
Pada hari raya Dano akan dilakukan berbagai yang dimulai dengan changpo-tang, yaitu tradisi mandi dan mencuci rambut menggunakan air rebusan daun jeringau. Hal tersebut dipercaya untuk mengusir arwah jahat dan kesialan.
Selanjutnya, mereka akan mengenakan pakaian bagus dan melakukan penghormatan kepada arwah leluhur. Hari raya ini biasanya ditandai sebagai permulaan musim semi.
Nah, itulah 5 hari raya yang dilakukan masyarakat Korea Selatan. Tentunya hari raya ini telah dilakukan secara turun menurun dan masyarakat sangat antusias ketika melakukannya.
Bagi kamu yang menyukai kebudayaan, dapat mengunjungi Korea Selatan di waktu-waktu mereka akan merayakan festival atau hari raya tersebut, ya!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


Tradisi seollal/ Foto: 
