Pandemi COVID-19 telah memberi kesempatan bagi banyak orang untuk mengubah gaya hidup. Beberapa dari kamu mungkin telah memilih gaya hidup yang lebih sehat dan mungkin mementingkan dampak terhadap lingkungan. Salah satu gaya hidup sehat yang banyak dipilih adalah dengan berhenti mengonsumsi daging merah.
Meski daging merah menawarkan banyak nutrisi penting, tapi tidak sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dapat membahayakan kesehatan,bahkan memperpendek usia. Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan jika berhenti mengonsumsi daging merah.
Mampu Menurunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan/Foto: Freepik.com/spukkato |
Faktanya, daging merah padat akan kalori. Mungkin ini bisa jadi alasan mengapa diet kamu tidak kunjung berhasil karena kamu masih memasukkan daging merah ke dalam menu diet. Tiga ons daging sapi mengandung 170 kalori, berbeda jauh dengan tahu yang hanya mengandung 70 kalori.
Menurut Journal of General Internal Medicine pada tahun 2015, orang yang melakukan diet vegetarian lebih banyak kehilangan berat badan dibandingkan orang yang melakukan diet non-vegetarian. Dan orang yang beralih ke gaya hidup vegan juga lebih banyak kehilangan berat badan dibandingkan orang yang masih mengonsumsi produk susu dan telur.
Memberi Lebih Banyak Ruang untuk Fitonutrien Lain
Memberi ruang untuk fitonutrien/Foto: Freepik.com/jcomp |
Fitonutrien adalah senyawa nabati yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Fitonutrien bertindak sebagai antioksidan, yang melindungi sel dari efek radikal bebas ketika tubuh memetabolisme nutrisi. Penghapusan radikal bebas dapat membantu mencegah penyakit kronis, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Ketika tubuh berhenti mengonsumsi daging merah, akan tersedia lebih banyak ruang untuk sumber protein lain yang kaya fitonutrien. Ini akan meningkatkan jumlah nutrisi tubuh tanpa takut jumlah kalori ikut meningkat.
Menurunkan Kadar Kolesterol
Kadar kolesterol menurun/Foto: Freepik.com |
Berhenti mengonsumsi daging merah akan mengurangi jumlah lemak jenuh dan menurunkan kadar kolesterol. Menurut The American Heart Association, jumlah lemak jenuh yang boleh dikonsumsi setiap hari tidak lebih dari 6 persen.
Keseimbangan ini dapat mengurangi penumpukan plak di dinding arteri. Penumpukan ini disebut aterosklerosis, yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.
Mengurangi Risiko Kanker Payudara Tertentu
Mengurangi risiko kanker payudara/Foto: Freepik.com/diana.grytsku |
Ada banyak jenis kanker payudara, tergantung susunan biologis dan cara mereka tumbuh dari paparan hormon estrogen dan progesteron. Menurut penelitian, konsumsi daging merah dapat mempengaruhi kemungkinan berkembangnya kanker payudara.
Berdasarkan hasil studi Archives of Internal Medicine, dari 91 ribu perempuan berusia antara 26 hingga 46 tahun yang mengonsumsi daging merah lebih mungkin untuk mengembangkan kanker payudara. Sedangkan mereka yang lebih banyak mengonsumsi unggas memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara.
Menjaga Otak Tetap Lebih Sehat
Mengonsumsi daging merah bisa menyebabkan demensia dari waktu ke waktu. Hal ini karena mengonsumsi daging merah dikaitkan dengan perkembangan aterosklerosis, yang menyebabkan sirkulasi darah ke otak berkurang.
Alasan lain mengapa daging merah tidak terlalu baik untuk otak karena daging merah mengandung zat besi. Seiring berjalannya waktu, zat besi yang menumpuk di otak akan merusak fungsi dan perilaku kognitif normal.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!