7 Tanda yang Menunjukkan bahwa Rekan Kerjamu Pasif-Agresif, Salah Satunya Mencari Sesama Haters!
Rekan kerja yang tidak menunjukkan etos kerja atau kurang inisiatif sama bisa membuat situasi di kantor terasa tidak kondusif. Namun, biasanya hal ini tidak akan berlangsung lama karena atasan akan langsung bisa melihat dan mengatasi oknum-oknum yang tidak bisa bekerja dalam tim tersebut.
Sayangnya, ada tipe orang dengan perilaku pasif-agresif yang cenderung taktis sehingga sulit menilai bahwa mereka kurang inisiatif. Untungnya, kamu tetap bisa melacak keberadaan orang yang menyebarkan energi negatif di dalam tim dengan memperhatikan tanda di bawah ini, dilansir dari CNBC!
Mementingkan Diri Sendiri
Ilustrasi mengobrol/ Foto: Freepik/zinkevych |
Seseorang yang cenderung pasif-agresif selalu berusaha mencari persetujuan atau validasi dari orang lain. Ketika mereka menyelesaikan sebuah tugas, alih-alih berpikir mengenai dampaknya pada organisasi tempatnya berada, mereka lebih fokus pada cara orang lain memandang dirinya.
Sekilas, mereka mungkin terlihat sebagai sosok yang kompetitif dan berorientasi terhadap hasil. Namun, jika melihat lebih jauh, hasil akhir yang mereka inginkan adalah untuk kepentingannya diri sendiri alih-alih kelompok.
Menginginkan Pengikut
Daripada menjadi pengikut atau bagian dari suatu tim yang bahkan tidak sejalan dengan prinsipnya, seseorang yang punya perilaku pasif-agresif cenderung mencari pengikut. Bahkan meskipun mereka sudah berada di dalam sebuah kelompok, mereka akan merasa perlu untuk menciptakan kelompoknya sendiri.
Memanipulasi Orang Lain
![]() Ilustrasi/Foto: Unsplash/Tim Gouw |
Orang dengan kecenderungan pasif-agresif akan menggunakan wawasannya yang luas agar bisa menarik perhatian orang-orang yang menurutnya dapat bermanfaat bagi kariernya. Mereka kemudian akan memanipulasi dan membentuk sekutu demi melancarkan tujuannya, tak peduli meskipun hal itu harus merusak agenda orang lain dan memberikan dampak buruk terhadap organisasi secara keseluruhan.
7 Tanda yang Menunjukkan bahwa Rekan Kerjamu Pasif-Agresif, Salah Satunya Mencari Sesama Haters!
7 Tanda yang Menunjukkan bahwa Rekan Kerjamu Pasif-Agresif, Salah Satunya Mencari Sesama Haters!/Foto: Pexels/Rodnae Productions
Memikirkan Hal Lain yang Bahkan Tidak Memengaruhinya
Karena terlalu fokus pada hal yang dilakukan orang lain dan bagaimana hal itu bisa memengaruhi dinamika kekuasaan dalam organisasi, orang dengan perilaku pasif-agresif cenderung tidak fokus pada pekerjaannya sendiri. Terutama jika hal yang dilakukan oleh orang lain itu berpengaruh buruk pada masa depannya.
Mereka cenderung menghabiskan waktu bekerja untuk mengurusi sesuatu yang berada di luar tanggung jawabnya atau melakukan aktivitas yang tidak bernilai bagi perusahaan. Bahkan ketika mereka terlihat sibuk, mereka biasanya tidak mengerjakan sesuatu yang bisa memajukan perusahaan.
Tidak Menyukai Pekerjaannya
![]() Ilustrasi/Foto: Unsplash/Thought Catalog |
Orang dengan kecenderungan pasif-agresif tidak menikmati pekerjaannya. Mereka bahkan mungkin berkhayal untuk meninggalkan pekerjaan atau keluar dari perusahaan tempat mereka bekerja saat ini.
Ironisnya, rasa kurang percaya diri yang mereka miliki biasanya membuat mereka tidak berani mencari kesempatan lain. Alasan yang mereka berikan atas perilaku itu biasanya adalah karena mereka tahu kemampuan mereka, apa yang bisa mereka dapatkan, dan bahwa ada kemungkinan mereka akan mendapatkan yang lebih buruk.
Mencari Sesama Haters
![]() Ilustrasi/Foto: Unsplash/Magnet.me |
Orang yang punya perilaku pasif-agresif gemar mencari kolega lain yang sama-sama memiliki keluhan serupa dengannya. Namun, mereka tidak pernah berusaha menemukan solusi yang bisa mengatasi hal yang mereka anggap tidak adil atau tidak efektif itu.
Jadi, alih-alih menyatukan kekuatan dengan koleganya untuk meningkatkan pengalaman kerja, orang dengan perilaku pasif-agresif mengumpulkan massa atau haters untuk menyebarkan energi negatif dan bersikap memusuhi terhadap organisasi.
Benci Ide Baru
![]() Ilustrasi/Foto: Unsplash/JESHOOTS.COM |
Karena rasa rendah dirinya, orang dengan perilaku pasif-agresif membenci ide dan informasi baru karena merasa terancam. Ketika menghadapi inisiatif demi kemajuan yang digaungkan oleh orang lain, mereka akan melihat hal ini sebagai ancaman bagi sumber kekuasaannya di lingkungan kerja.
Argumen yang mereka sampaikan untuk mengonfrontasi ide atau inisiatif dari orang lain biasanya adalah bahwa sudah pernah mencoba hal itu tetapi gagal. Pada akhirnya, hal ini membuat mereka tidak punya keinginan untuk membantu orang lain mewujudkan idenya tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi mengobrol/ Foto: Freepik/zinkevych


