
Mitomania, Gangguan Psikologis yang Warganet Layangkan untuk Wirda Mansyur di Media Sosial

Akhir-akhir ini, jagat dunia maya sedang dihebohkan oleh kasus penipuan PayTren yang menimpa Yusuf Mansyur, salah satu ustaz sekaligus pengusaha di Indonesia. Tak berhenti sampai di situ, namaĀ Wirda Mansyur, putri YusufĀ Mansyur, yang ikut berkomentar terkait pemberitaan kasus tersebut ikut terseret ke dalam polemik tersebut.
Pembelaan yang dikemukakan oleh gadis itu melalui akun media sosialnya dinilai halu dan diragukan kebenarannya oleh warganet, bahkan pernyataan terdahulu mengenai latar belakang pendidikannya pun kembali diungkit oleh publik. Hal ini membuat gadis berusia 20 tahun ini dituding mengidap mitomania.
![]() Wirda Mansyur dituding mengidap mitomania/Foto: Instagram/wirda_mansur |
Nah, untuk kamu yang masih merasa asing mendengar istilah ini, coba deh baca penjelasan yang dirangkum dari laman Life Persona berikut!
Definisi
Mitomania adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang terbiasa mengungkapkan sebuah kebohongan sampai-sampai dirinya sendiri memercayai bahwa kebohongan yang diucapkannya tersebut adalah sebuah kebenaran.
Gangguan psikologis ini pertama kali diungkapkan melalui sebuah literatur medis yang dibuat oleh seorang psikiater bernama Anton Delbrueck pada tahun 1891.
Penyebab
Terdapat banyak teori yang mencoba menjelaskan penyebab dari gangguan mitomania ini. Studi yang dilakukan dalam ranah psikobiologi menunjukkan bahwa mitomania terjadi karena ketidakseimbangan neurologis, khususnya di lobus frontal.
![]() Terdapat banyak teori tentang penyebab gangguan mitomania/Foto: Pexels/Lum3n |
Sementara itu, penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry menyatakan bahwa pengidap mitomania mengalami peningkatan jumlah subtansi alba (white matter) di dalam otaknya.
Gejala
Pengidap mitomania berbeda dengan pelaku kebohongan biasa yang umumnya hanya berbohong dalam keadaan terdesak dan sadar benar bahwa dirinya melakukan sebuah pemalsuan.
Sementara itu, pengidap mitomania benar-benar terbiasa menanamkan kebohongan dalam perilaku dan kehidupan mereka hingga membuat diri mereka sendiri memercayai bahwa yang mereka ucapkan adalah sebuah fakta.
Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan gejala yang biasanya ditunjukkan oleh para pengidap mitomania berikut!
Kerap Merasa Cemas
![]() Pengidap mitomania kerap merasa cemas/Foto: Pexels/Alex Green |
Pengidap mitomania merasakan kekecewaan pada realitas yang mereka hadapi dalam hidupnya, hal ini membuat mereka kerap merasakan gangguan kecemasan yang mendorong mereka untuk mengucapkan kebohongan demi membangun realitas baru yang sesuai dengan keinginannya.
Rendahnya Kepercayaan Diri
Ketidakmampuan mereka untuk menerima dirinya sendiri membuat mereka kerap menciptakan profil diri yang sangat berlawanan dengan kenyataan. Hal ini biasanya ditunjukkan secara verbal melalui cerita tentang pengalaman dan ide menarik yang sebenarnya hanya ada dalam khayalan mereka saja.
Stres
Pengidap mitomania akan selalu terpapar oleh stres karena mereka dihantuiĀ kecemasan kalau-kalau suatu saat kebohongannya akan terungkap. Makin lama sebuah kebohongan berlanjut, maka stres yang mereka alami pun akan makin berlipat ganda.
Mempercayai Kebohongannya Sendiri
Orang yang mengidap mitomania memiliki kemampuan untuk mengadopsi sebuah pengalaman yang dialami oleh orang lain atau didengarnya dari orang lain sebagai kenangan miliknya sendiri.
![]() Pengidap mitomania kerap melebih-lebihkan cerita/Foto: Pexels/ELEVATE |
Melebih-lebihkan Cerita
Pengidap mitomania bisa mengungkapkan suatu cerita yang benar-benar terjadi, tetapi dengan menambahkan detail yang mereka ciptakan sendiri.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |