
Serupa tapi Tak Sama, Ini Dia 5 Perbedaan OCD dan OCPD yang Sering Dianggap Kembar

Kamu mungkin pernah mendengar istilah OCD atau obsessive compulsive disorder yang mengacu pada salah satu bentuk gangguan kecemasan. Lalu, bagaimana dengan OCPD atau obsessive compulsive personality disorder? Meskipun keduanya terlihat sama, tapi pada dasarnya dua gangguan kesehatan mental ini memiliki perbedaan yang cukup jelas, lho.
Jika dilihat dari kelompok gangguan kesehatan mental, OCD termasuk dalam gangguan kecemasan yang mendorong penderitanya untuk terus melakukan aksi tertentu secara berulang.
![]() |
Sementara OCPD merupakan salah satu bentuk gangguan kepribadian yang membuat penderitanya menjadi sangat perfeksionis, bahkan terobsesi dengan kesempurnaan dalam segala aspek kehidupannya.
Nah, supaya lebih jelas, kamu bisa menyimak ulasan lebih lanjut mengenai perbedaan OCD dan OCPD seperti yang dilansir dari Psych Central berikut ini.
Gejala
![]() OCD/Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio |
Perbedaan dua gangguan kesehatan mental ini bisa kamu lihat dari gejalanya. Penderita OCD cenderung menunjukkan gejala, seperti menunjukkan perilaku berulang sebagai cara untuk mengatasi kecemasannya. Contohnya, mencuci tangan, memeriksa pintu, atau mengatur posisi barang berulang-ulang kali.
Sementara penderita OCPD, nggak menunjukkan perilaku berulang. Namun, mereka sangat terpaku pada keteraturan dan punya sifat perfeksionis yang berlebihan. Biasanya, dalam menyelesaikan sebuah tugas, penderita gangguan kepribadian ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena harus memastikan semuanya benar-benar sempurna.
Tingkat Kesadaran
![]() OCPD/Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio |
Dilihat dari tingkat kesadarannya, penderita OCD sangat sadar dengan apa yang mereka lakukan. Mereka sadar bahwa tindakan berulang ini sudah sangat mengganggu kesehariannya. Sayangnya, tak sedikit dari mereka yang malu mengakuinya dan mencari bantuan profesional.
Sebaliknya, penderita OCPD justru cenderung nggak menyadari dengan sifatnya yang sangat perfeksionis tersebut. Baginya, sifat perfeksionis dengan standar yang tinggi adalah hal yang wajar. Inilah yang membuat penderita OCPD nggak menyadari bahwa perilakunya itu sudah berlebihan alias nggak wajar lagi.
Tujuan dari Melakukan Suatu Hal
![]() Gangguan kepribadian/Foto: pexels.com/Karolina Grabowska |
Perilaku berulang yang dilakukan orang-orang dengan OCD bertujuan untuk mengurangi rasa cemas dan obsesi yang dirasakan. Sementara, orang dengan OCPD, perilaku yang sangat mendetail dan fokus bertujuan untuk memenuhi keinginan mencapai standar kesempurnaannya yang sangat tinggi.
Dampak terhadap Produktivitas
![]() Gangguan kecemasan/Foto: pexels.com/Andrew Neel |
Penderita OCD cenderung merasa produktivitasnya menjadi terganggu karena kecemasan dan obsesi yang dirasakan. Sementara penderita OCPD justru merasa tetap produktif dalam kesehariannya, meskipun harus berusaha keras memenuhi standarnya yang tinggi.
Pengaruh Terhadap Rasa Empati
![]() Obsessive compulsive disorder/Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio |
Perbedaan OCD dan OCPD juga akan terlihat dari rasa empati yang dimiliki. Orang-orang dengan gangguan kecemasan OCD, tetap bisa merasakan empati terhadap orang lain maupun lingkungan sekitar. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan penderita OCPD yang terkadang sulit merasa empati dan berperilaku kaku atau formal.
Nah, itulah perbedaan OCD dan OCPD. Cukup jelas, bukan? Jadi, jangan tertukar lagi, ya dalam membedakan keduanya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!