6 Fakta Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Perilaku Mesum pun Termasuk!
Beauties, tahu nggak sih, ternyata perempuan juga rentan menjadi korban pelecehan seksual di lingkungan tempat kerja, lho! Bentuknya bisa berupa perilaku yang merendahkan perempuan melalui cara pandang, siulan nakal, gerakan badan, menunjukkan gambar porno, tindakan mencuri cium, meraba bagian tubuh, sampai memperkosa.
Jadi meskipun cenderung ramai oleh banyak karyawan, nyatanya lingkungan kerja juga bukan tempat yang aman bagi perempuan. Karena justru pelakunya berasal dari sesama karyawan atau atasan kerja.
Kamu wajib tahu! Inilah kumpulan fakta menarik tentang pelecehan seksual di dunia kerja menurut Komnas Perempuan.
1. Angka Pelaku Pelecehan di Tempat Kerja Meningkat
![]() Peningkatan kasus pelecehan di tempat kerja/Foto: Pexels.com/Polina Zimmerman |
Menurut laporan Catatan Akhir Tahun (CATAHU) Komnas Perempuan tahun 2020, angka pelecehan seksual oleh pelaku atasan kerja tercatat sebanyak 91 kasus, di mana pada tahun sebelumnya berjumlah 55 kasus.
Artinya, kenaikan angka tersebut menunjukkan bahwa keberanian korban semakin meningkat untuk melaporkan atasan kerjanya sebagai pelaku.
2. Pelecehan Seksual Terjadi karena Penyalahgunaan Kekuasaan
![]() Pelecehan seksual karena pengalahgunaan kekuasaan/Foto: Pexels.com/Anete Lusiana |
Pelecehan seksual di tempat kerja terjadi ketika laki-laki menyalahgunakan kekuasaan yang mereka miliki sebagai atasan. Misalnya oleh pimpinan, pengawas, mandor, teknisi, satpam atau karyawan.
Kamu bisa mengenali potensi pelecehan seksual di dunia kerja ketika kamu menemui karakteristik situasi seperti ini:
- Karyawan diharuskan mentolerir pelecehan seksual demi imbalan pekerjaan, kenaikan gaji, promosi atau menghindari hukuman.
- Lingkungan kerja tidak bersahabat/mengintimidasi yang bisa mengganggu kinerja karyawan.
3. Kondisi di Tempat Kerja menjadi Lingkungan Strategis
![]() Tempat kerja rawan pelecehan/Foto: Pexels.com/RODNAE Production |
Faktanya, kondisi tempat kerja dapat sangat memberikan peluang bagi pelaku tindak pelecehan seksual. Misalnya melalui pengaturan posisi tempat duduk perempuan yang membuatnya mudah diawasi oleh pelaku. Selain itu, pelecehan juga lebih sering terjadi pada situasi di malam hari yang gelap, sepi, dan kurang pengawasan.
4. Pelecehan Seksual Dialami oleh Pekerja Perempuan Junior
![]() Karyawan junior rentan jadi korban/Foto: Pexels.com/ |
Pekerja perempuan yang berusia muda relatif kerap menjadi korban pelecehan seksual lantaran mereka masih banyak bergantung pada karyawan lelaki dalam hal dukungan pekerjaan. Tak jarang tenaga junior juga lebih dilihat sebagai objek seks dan dianggap tidak berani bersikap tegas.
5. Korban Tidak Berani Melapor karena Takut Berdampak pada Kariernya
![]() Tidak berani melapor demi karier/Foto: Pexels.com/Alicia Fung |
Korban pelecehan di tempat kerja lebih sulit untuk menolak, menghindar, meminta pertolongan maupun melapor daripada yang terjadi di tempat umum. Apa alasan mereka?
Faktor ketergantungan korban atas keberlangsungan pekerjaan dan penghasilannya memegang peranan penting. Itu bisa berupa risiko kehilangan pekerjaan/promosi/naik gaji, takut nama baiknya tercemar, takut dikucilkan, takut tidak dibantu saat dalam kesulitan kerja, kemungkinan difitnah balik, dan takut diancam.
Tampaknya korban merasa lebih berat bila harus menanggung konsekuensi sosial, daripada konsekuensi seksual dan psikologis yang mereka alami.
6. Perilaku Mesum Dianggap sebagai Bercandaan
![]() Perilaku mesum dianggap sebagai bercandaan/Foto: Pexels.com/Yan Krukov |
Sebagian sesama karyawan, beberapa perempuan mungkin akan menganggap tindakan-tindakan mesum oleh karyawan laki-laki merupakan hal wajar untuk meningkatkan keakraban, sekadar bercanda atau untuk menghilangkan penat.
Bila si perempuan merasa jengkel, risih, terganggu, dan ngeri, mereka malah dianggap bersikap sok suci oleh pelaku dan karyawan lainnya.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





