Hukum Baru di Australia Izinkan Penyintas KDRT Dapatkan Cuti Berbayar Selama 10 Hari
Mulai tanggal 1 Februari 2023 lalu, sebuah hukum baru di Australia akan mulai berlaku untuk perusahaan dengan 15 pekerja atau lebih. Hukum yang berlaku itu akan membuat pekerja berkesempatan mendapatkan 10 hari cuti berbayar ketika terlibat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan bahwa tidak boleh ada perempuan yang harus memilih antara kariernya dan keselamatannya. Hal ini karena ekonomi merupakan faktor kunci yang menentukan apakah seseorang bisa terbebas dari hubungan yang berbahaya.
Dilansir dari Women's Agenda, biaya sebesar 18 ribu USD adalah harga rata-rata yang harus dibayarkan oleh seseorang yang terlibat kasus kekerasan di Australia. Berlakunya peraturan baru ini adalah salah satu hasil perjuangan dari serikat pekerja yang mengampanyekan persamaan gender.
Cara Kerja Hukum yang Baru
Ilustrasi KDRT/ Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik |
Berdasarkan aturan yang berlaku, kekerasan dalam keluarga dan rumah tangga didefinisikan sebagai perilaku kekerasan, mengancam, atau menyiksa yang dilakukan oleh saudara dekat, pasangan atau mantan pasangan, hingga anggota keluarga.
Kesempatan untuk mendapatkan cuti berbayar itu sendiri berlaku sejak hari pertama karyawan bekerja dan akan diperbarui setiap tahun. Karyawan bisa mendapatkan kesempatan cuti berbayar jika mereka perlu melakukan hal-hal di bawah ini:
- Mempersiapkan diri untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan anggota keluarga lainnya.
- Menghadiri persidangan.
- Mencari bantuan polisi.
- Menghadiri konseling.
- Menghadiri pertemuan dengan ahli medis, finansial, dan hukum.
Untuk pegawai yang bekerja penuh waktu dan paruh waktu, mereka akan menerima gaji sesuai dengan jam kerja yang biasa dihabiskan untuk bekerja jika tidak mengambil cuti. Pegawai lepas juga akan dibayar dengan upah penuh sesuai dengan jumlah jam kerja mereka pada periode pengambilan cuti tersebut.
Hukum Baru di Australia Izinkan Penyintas Kasus Kekerasan dalam Keluarga dan Rumah Tangga Mendapatkan Cuti Berbayar selama 10 Hari
Hukum Baru di Australia Izinkan Penyintas KDRT Dapatkan Cuti Berbayar Selama 10 Hari/Foto: Freepik.com/tirachardz
Menurut peraturan baru tersebut, pemberi kerja juga tidak boleh menyebutkan alasan cuti KDRT, termasuk jumlah cuti yang sudah diambil, dan jumlah sisa cuti dalam slip gaji. Meskipun begitu, catatan mengenai sisa cuti dan jumlah cuti yang telah diambil akan disimpan sendiri oleh pemberi kerja sesuai yang telah disebutkan dalam situs Fair Work Ombudsman (FWO).
Peran Penting Pemberi Kerja
Menurut Menteri Layanan Sosial Amanda Risworth, ada satu perempuan yang akan meninggal setiap 10 hari sekali di Australia karena kekerasan yang dilakukan oleh pasangan atau mantan pasangannya.
![]() Ilustrasi pekerja (Foto: Unsplash/Mimi Thian) |
Menurut Risworth, pemberi kerja punya peranan yang sangat penting dalam menanggulangi hal ini. Hubungan antara pekerjaan serta pembayaran gaji, sangat penting untuk menjaga stabilitas kehidupan dari korban yang mengalami kekerasan ketika mereka berniat untuk meninggalkan situasi KDRT tersebut.
Memberikan kesempatan untuk mendapatkan cuti berbayar saat pegawai terlibat kasus KDRT hanyalah salah satu cara untuk mengakhiri siklus kekerasan tersebut. Pemerintah juga telah menciptakan hunian dan akomodasi untuk tempat tinggal sementara bagi para korban KDRT.
Meskipun begitu, fenomena KDRT ini adalah sebuah permasalahan jangka panjang. Tentu, untuk menyelesaikan masalah ini diperlukan pula solusi berkelanjutan yang tiap-tiap tahapannya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi KDRT/ Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik
