
Perilaku Silent Treatment Bisa Diketahui dari Kecil, Ini 5 Ciri-cirinya Pada Anak!

Nggak ada orang tua yang menikmati perlakuan diam seorang anak. Terutama saat orang tua merasa hubungan mereka dengan anak-anaknya baik-baik saja, atau permasalahan yang sebelumnya terjadi dianggap sudah selesai.
Perilaku silent treatment nyatanya nggak cuma bisa dilakukan orang tua kepada anak sebagai salah satu bentuk hukuman. Namun, juga bisa dilakukan anak kepada orang tua saat mereka merasa kesal.
Agar kebiasaan tersebut tidak semakin buruk, Beauties bisa mengetahui ciri-ciri perilaku silent treatment yang ternyata bisa diketahui dari kecil. Bagaimana ciri-cirinya? Simak ulasannya berikut ini dihimpun dari People Daily.
Anak Nyaman Cerita Pada Orang Lain
![]() Anak tidak nyaman bercerita kepada orang tua/ Foto: Pexels.com/ Nicholas Githiri |
Mungkin anak merasa sudah berbagi banyak hal kepada orang tua. Entah itu keluh kesahnya di sekolah, perasaan senang mendapatkan teman baru, dan beberapa kejadian lain yang selalu ia ceritakan. Namun, sekarang ia lebih nyaman bercerita kepada teman-temannya.
Sebagai orang tua, mungkin Beauties akan sakit hati dan khawatir, namun orang tua harus tetap memiliki interaksi positif dengan anak. Orang tua bisa lebih sering melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, ngobrol sambil menonton tv atau makan malam bersama.
Untuk memancing anak mau berkomunikasi dengan baik, orang tua harus membuka diri dan membagikan cerita yang lucu dan menarik tentang kehidupan mereka sendiri. Apabila orang tua sudah terbuka, anak akan cenderung melakukan hal yang sama.
Sulit Hadapi Emosi dan Situasi Sulit
![]() Anak sulit menghadapi masalah/ Foto: Pexels.com/ Kindel Media |
Anak-anak sering menggunakan silent treatment ketika mereka nggak tahu bagaimana menghadapi emosi dan situasi sulit. Orang tua disarankan untuk mengajari mereka keterampilan memecahkan masalah yang lebih baik untuk membantu mereka mengelola situasi tersebut tanpa menggunakan perilaku diam.
Orang tua juga harus menjanjikan suasana rumah yang nyaman dan membuat anak percaya untuk mau terbuka dengan orang tua. Anak berhak mempunyai tempat di mana mereka dapat berekspresi dengan bebas.
Jauh Secara Emosional dengan Orang Tua
![]() Kedekatan emosional anak dan orang tua/ Foto: Pexels.com/ Ketut Subiyanto |
Membangun komunikasi yang baik dengan anak nggak terjadi secara otomatis. Butuh effort dan waktu yang panjang agar anak bisa merasa dekat secara emosional dengan orang tuanya.
Orang tua perlu memikirkan cara pendekatan yang efektif agar anak mau mendengarkan dan merespon hal secara positif. Bagian terpenting dari mengasuh adalah membangun komunikasi yang baik dengan anak sedini mungkin.
Merespon dengan Kalimat Singkat
![]() Silent treatment pada anak/ Foto: Pexels.com/ Cottonbro |
Pada saat anak melakukan kesalahan, orang tua disarankan untuk memperingatkan anak dengan komunikasi yang baik. Karena jika orang tua menunjukkan amarahnya, anak-anak justru akan menutup mulut mereka atau hanya direspon dengan kalimat yang singkat.
Orang tua harus open minded dengan perkembangan anak. Biarkan anak mengeksplorasi kehidupannya namun tetap ingatkan mereka ketika sudah melebihi batasan yang orang tua buat. Jelaskan dengan detail alasan kenapa batasan tersebut dibuat dan diharus dipatuhi oleh anak.
Suka Sendirian di Kamar
Beberapa anak memilih untuk menarik diri dari keluarga dan teman-temannya, dan lebih nyaman menghabiskan waktu di kamar sendirian. Namun, jika anak tampak marah, Beauties bisa menanyakan apa masalah yang telah terjadi. Apakah orang tua atau teman membuat anak marah?
Orang tua juga berhak untuk mengetahui apa pun yang dilakukan anak di kamar, terutama jika anak menghabiskan banyak waktu untuk sendiran di kamar.
![]() Menghabiskan waktu di kamar/ Foto: Pexels.com/ Ksenia Chernaya |
Ketika dalam kasus di mana anak sangat enggan untuk berkomunikasi, orang tua mungkin disarankan untuk memantau media sosialnya. Mengingat anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di sosmed.
Orang tua harus aware dengan semua perilaku dan kebiasaan anak. Apabila Beauties merasa kesulitan untuk mengontroi dan mengubah perilaku silent treatment anak, Beauties bisa mencari bantuan dari profesional dan menjelaskan perilakunya secara rinci.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!