Mengenal Rencana Diet Militer yang Disebut Bisa Turunkan 4,5 Kg dalam 7 Hari

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Rabu, 20 Nov 2024 09:30 WIB
Makanan Pengganti
Ilustrasi/Foto: Freepik

Diet yang seimbang, terutama yang rendah gula, makanan olahan, dan lemak tidak sehat, dapat membantumu mencapai dan mempertahankan berat badan sehat atau ideal. Mencapai berat badan stabil dan sehat melalui pilihan diet tidak hanya mengurangi lemak tubuh berlebih, tetapi juga membantu menjaga kondisi kesehatan, meningkatkan sirkulasi darah, serta memperkuat fungsi imun.

Ada berbagai jenis diet sehat yang bisa kamu coba untuk menurunkan berat badan. Salah satunya adalah dengan melakoni rencana diet militer yang diklaim bisa menurunkan berat badan sebanyak 10 pon (sekitar 4,5 kg) dalam tempo seminggu saja. Dilansir dari Wellness 52, inilah yang perlu kamu tahu soal rencana diet militer tersebut!

Fase Diet Pertama

Ilustrasi/Foto: Freepik
Ilustrasi/Foto: Freepik

Diet militer adalah metode diet rendah kalori jangka pendek yang dilakukan selama satu minggu. Pada 3 hari pertama, diet ini membatasi asupan kalori harian menjadi sekitar 1.400 kalori atau kurang dari itu dengan kombinasi makanan tertentu yang diklaim dapat meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak, lalu diikuti dengan 4 hari makan normal.

Meskipun memiliki nama diet militer, program ini tidak terafiliasi dengan militer Amerika Serikat atau organisasi lainnya. Nama itu diberikan karena metode dan struktur diet ini memerlukan disiplin dan komitmen yang sering dikaitkan dengan kehidupan militer. Diet ini juga bebas biaya dan tidak mengharuskan pengikutnya untuk membeli produk, seperti suplemen atau minuman tertentu.

Diet ini menjanjikan penurunan berat badan cepat hingga 10 pon (sekitar 4,5 kg) dalam seminggu atau 30 pon (sekitar 13,61 kg) dalam sebulan jika dilanjutkan dalam siklus mingguan. Oleh karena itu, diet ini direkomendasikan untuk situasi darurat dalam menurunkan berat badan, misalnya saat kamu ingin memakai gaun pernikahan.

Selama menjalani diet ini, bahan makanan yang dibutuhkan adalah kopi, telur, kacang hijau, tuna, wortel, brokoli, cracker asin, keju cedar, keju cottage, steik, roti isi sosis, apel, pisang, selai kacang, dan es krim vanila. Menu harian biasanya mencakup 3 ons (sekitar 85 gram) daging atau dua roti isi sosis, satu apel kecil atau sepotong roti, serta satu potong keju cedar. Secangkir kopi hitam atau teh tanpa tambahan krim, susu, dan gula disarankan menjadi bagian dari menu sarapan dan makan siang sebagai sumber kafein.

Pada tiga hari pertama, tidak ada camilan yang dikonsumsi di antara waktu makan. Berdasarkan informasi dari situs diet militer ini, kombinasi makanan yang disajikan tersebut dirancang untuk meningkatkan metabolisme.

Fase Diet Kedua

Ilustrasi/Foto: Freepik/jcomp

Empat hari terakhir dari diet militer adalah hari bebas yang memiliki lebih sedikit batasan dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Selama hari bebas ini, kamu diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan apa pun yang diinginkan. Meskipun demikian, tetap disarankan untuk menjaga asupan kalori di bawah 1.500 kalori per hari.

Kamu bisa melanjutkan fase diet kedua ini dengan memperhatikan porsi makan dan memilih makanan sehat seperti sayuran, daging tanpa lemak, unggas, dan biji-bijian utuh. Mengadopsi pola makan yang sehat akan membantu dapat mempertahankan hasil diet yang lebih dicapai selama fase awal program.

Makanan Pengganti

Ilustrasi/Foto: Freepik

Rencana diet militer memungkinkan adanya penggantian makanan untuk memenuhi kebutuhan diet, preferensi makanan, atau mengakomodasi kamu yang punya alergi makanan. Sebagai contoh, jika kamu memiliki alergi kacang, selai almond atau selai biji bunga matahari bisa menjadi alternatif.

Namun, semua penggantian makanan harus memiliki jumlah kalori yang sama dengan rencana menu aslinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan kalori jika seseorang berencana untuk melakukan perubahan pada menu di fase diet pertama itu.

Selain itu, situs diet militer resmi juga menyediakan versi vegetarian dan vegan dari rencana diet ini. Sebagai contoh, para vegan atau vegetarian dapat mengganti daging atau tuna dengan keju cottage, tahu, sosis tahu, almond, alpukat, atau hummus (pasta kacang Arab).

Apakah Diet Militer Efektif?

Ilustrasi/Foto: Freepik/freepic.diller

Jawaban mengenai keefektifan diet militer ini kompleks karena kemungkinan hasil yang bervariasi. Umumnya, diet ini dapat menghasilkan penurunan berat badan yang cepat, tetapi bersifat sementara bagi sebagian besar individu.

Menu yang disarankan dalam diet militer membatasi asupan kalori harian secara signifikan yang berujung pada pengurangan jumlah makanan yang dikonsumsi. Dengan mengonsumsi lebih sedikit makanan setiap hari, seseorang akan mengalami defisit kalori, yaitu kondisi ketika kalori yang masuk lebih sedikit daripada kalori yang dibakar untuk energi.

Defisit kalori sendiri adalah pemicu utama penurunan berat badan dalam kebanyakan jenis diet, termasuk diet yang populer seperti intermitten fasting, diet Mayo Clinic, diet paleo, dan diet keto.

Adakah Penelitian yang Mendukung Diet Militer?

Ilustrasi/Foto: Freepik/KamranAydinov

Belum ada penelitian yang secara khusus membahas diet militer. Tanpa adanya penelitian ilmiah, sulit untuk membandingkan diet ini dengan rencana diet lain yang telah diteliti secara menyeluruh. Namun, banyak penelitian yang mendukung penggunaan diet dengan pembatasan kalori sejenis diet militer untuk penurunan berat badan.

Sebuah tinjauan sistematis yang meneliti strategi sukses untuk penurunan berat bada di antara orang dewasa sehat menemukan bahwa secara keseluruhan, defisit kalori diperlukan untuk menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan. Mengingat diet militer adalah rencana makan rendah kalori, kemungkinan besar diet ini akan menyebabkan penurunan berat badan dengan menciptakan defisit kalori.

Meskipun begitu, artikel tinjauan tersebut juga menemukan bahwa kombinasi antara pembatasan kalori, olahraga teratur, dan perubahan perilaku gaya hidup sehat diperlukan untuk mempertahankan penurunan berat badan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mengadopsi kebiasaan sehat bisa menjadi pendekatan yang lebih berkelanjutan untuk menjaga berat badan tetap ideal dibandingkan dengan diet jangka pendek yang cepat, seperti rencana diet militer.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE